KPFM SAMARINDA - Sebanyak 10 bangunan dengan rincian 7 rumah tunggal dan 3 bangsalan dengan 15 pintu, hangus tak tersisa saat musibah kebakaran yang terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, di Jalan Padat Karya Gang Wahyu, RT 01 dan RT 02, Kelurahan Sungai Keledang, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Jum'at (15/11/2019).
Musibah kebakaran ini sendiri terjadi saat warga yang bermukim di lokasi tersebut sedang tertidur pulas. Seorang saksi mata, Yuliani (38) menceritakan bagaimana detik-detik saat rumahnya hangus dilahap si jago merah.
"Saat itu semua orang rumah sedang tidur, tiba-tiba suami saya bangun karena merasa sesak saat bernafas," ucap Yuliani, Jum'at (15/11) pagi.
Saat terbangun, Yuliani beserta suaminya terkejut melihat kepulan asap sudah memasuki rumah yang dihuninya. Bahkan ketika pasangan ini membuka pintu, mereka melihat percikan api yang mulai membesar di dekat rumahnya.
Melihat api perlahan mulai membesar, keduanya mulai mengevakuasi anaknya sambil membangunkan tetangga. Suami Yuliani juga sempat mendobrak pintu rumah yang menjadi sumber dari percikan api tersebut.
"Rumah yang di ujung kita dobrak supaya bisa terbuka, tetapi tidak bisa. Bahkan tetangga lainnya juga mencoba untuk membuka, namun hasilnya tetap sama," sebutnya.
Warga sekitar memberitahukan bahwa rumah yang diduga menjadi sumber awal timbulnya api memang sedang kosong, karena pemiliknya bekerja di luar kota. Salah satu saksi mata, Madil (27) mengatakan, penghuni rumah tersebut memang bekerja di Bontang.
"Dia kerja di Bontang, tetapi tinggalnya disini. Istrinya juga berada di Jawa, sehingga tidak ada penghuninya," ujar Madil, Jum'at (15/11) pagi.
Madil sendiri baru menyadari adanya kebakaran saat tetangga sekitar berteriak. Dirinya yang panik langsung menyelamatkan diri beserta penghuni rumah lainnya, dan langsung mengamankan sepeda motor yang terparkir di halaman rumah.
"Setelah berhasil menyelamatkan diri, api tiba-tiba saja langsung membesar dan menyambar dapur rumahnya," katanya.
Ketika si jago merah mulai mengamuk, barulah petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Rumah yang rata-rata terbuat dari kayu serta akses jalan yang cukup sempit memang sedikit menghambat petugas untuk memadamkan api.
Setelah berjibaku selama lebih dari satu jam, akhirnya petugas berhasil menjinakkan api. Akibat musibah kebakaran ini, total 26 kepala keluarga (KK) dengan jumlah mencapai 104 jiwa harus kehilangan tempat tinggal mereka.
Pihak kepolisian sendiri sedang mendalami penyebab musibah kebakaran ini. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting arus listrik di sebuah bangsalan yang ditinggal penghuninya.
Dokumentasi : Istimewa
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima15 Nov 2019