10% Partisipasi Blok Mahakam Bakal Jatuh di Tangan BUMD Kaltim

Pendengar KP (Samarinda) - PT Pertamina Hulu Mahakam atau PHM sebagai penguasa 100 persen Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja (WK) Mahakam atau Blok Mahakam, melimpahkan 10 persen PI tersebut kepada PT Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam (MMPKM).

Kesepakatan ini ditandatangani PT PHM bersama PT MMPKM pada Rabu (17/7/2019) di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta.

Diinformasikan, PT MMPKM merupakan perwakilan dari Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Kartanegara.

Setelah adanya kesepakatan ini, PT MMPKM tinggal menunggu persetujuan dari SKK Migas. Kemudian dilanjutkan persetujuan lainnya dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), agar PI 10 persen itu dapat dipegang sepenuhnya oleh pemerintah daerah.

Blok Mahakam merupakan sumur migas yang ada di Kutai Kartanegara. Selama kurang lebih 5 dekade, dijalankan oleh PT Total Indonesia. Barulah pada 1 Januari 2018, kontraknya berakhir dan diambil alih pemerintah pusat, melalui PT Pertamina.

Sejumlah sumur migas di Blok Mahakam dikelola penuh oleh PT PHM. Lantaran ada peraturan yang mesti membagi 10 persen saham ke daerah, dibangunlah PT MMPKM.

Peraturan dimaksud termaktub pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 tahun 2019, tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10 Persen pada WK Minyak Gas dan Bumi.

"Diproyeksi, proses permohonan dari SKK Migas ke Kementrian ESDM sekitar 30 hari," kata Direktur Utama PT Migas Mandiri Pratama (MMP), Wahyu Setiaji, saat ditemui sejumlah awak media di Kantor MMP, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Jumat (19/7/2019).

Wahyu berujar, proses mendapatkan saham 10 persen ini dimulai sejak tahun 2009. Kendalanya, sebut dia, adalah ketidakpahaman masyarakat terkait pembagian PI 10 persen, yang hangat dibicarakan.

"Kami patut bersyukur dengan adanya penandatanganan ini, merupakan hasil jerih payah semua elemen, termasuk DPRD dan Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar, serta dirut-dirut terdahulu," tandasnya.

Dokumentasi: Istimewa

Penulis: Maul