Main Image
Aksara
Aksara | 06 Feb 2020

15 Warga Kaltim Jalani Masa Inkubasi di Natuna

KPFM Samarinda - Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Wuhan, Tiongkok tiba di Tanah Air pada 2 Februari 2020 lalu. Penjemputan itu dilaksanakan Pemerintah Indonesia usai virus corona mewabah di kota tersebut.

Kini, ratusan WNI itu bertahan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Pemerintah melakukan observasi kesehatan terhadap mereka sebelum kembali ke keluarga masing-masing.

Dari total keseluruhan masyarakat yang dipulangkan, 15 di antaranya adalah mahasiswa asal Kaltim.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, dirinya telah menghubungi salah satu orang tua mahasiswa yang menempuh pendidikan di Negeri Tirai Bambu itu.

"Kami belum terhubung dengan ananda tersebut. Tetapi kami sudah berkomunikasi dengan orang tuanya," kata Sri, ditemui usai rapat Kesiapsiagaan Novel Corona Virus (2019-nC0rV) di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Kamis (6/2/2020).

Berdasarkan penuturan Sri, orang tua mahasiswa itu membenarkan bahwa anaknya sedang berada di Natuna.
"Dia mahasiswa kedokteran, yang penting baik-baik saja. Kami menunggu kepulangannya," terangnya.

Sri menyebutkan, dinas kesehatan dan kepolisian bekerja sama guna mencari informasi terbaru kabar warga Kaltim yang masih dalam inkubasi selama 15 hari ke depan.

"Karena kami perlu persiapan jika mereka pulang ke Balikpapan tentu kami harus mengecek juga memantau, melindung dampak psikologis terutama. Mungkin dia sehat tapi karena ada kasus ini pasti terdampak juga secara psikologis," paparnya.

Di lokasi yang sama, Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sabani menambahkan, otoritas penuh dalam pengawasan WNI di Natuna dilakukan pemerintah pusat.

"Jadi ada beberapa dari kabupaten kita. Sebenarnya ada 14, satu dari Kaltara yang masuk data kami. Alhamdulillah sehat," ungkap Sabani.

Sabani juga berujar, Pemprov Kaltim siap menganggarkan dana khusus untuk pengadaan masker yang stoknya semakin sedikit.

"Enggak ada masalah. Kalau memang diperlukan anggaran kami siapkan, tergantung permintaan. Ini kan belum apa-apa masih hanya pemantauan diduga. Ternyata normal enggak ada Kejadian Luar Biasa (KLB)," cetusnya.

Sabani menegaskan, tidak ada warga Kaltim yang terjangkit corona. Hasil laboratorium pun menyatakan mereka negatif terjangkit virus. Hanya saja, diperlukan antisipasi dan pantauan terhadap masyarakat yang masuk dalam masa inkubasi itu.

"Tinggal kami mengantisipasi yang ada di sini. Tapi sampai sekarang, alhamdulillah aman," pungkasnya.

 

Penulis: Reporter Magang

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵