30 Pelaku Usaha Ikuti Pelatihan 'Bagaimana Memulai Ekspor'

968kpfm, Samarinda - Komoditas ekspor ekstraktif, terutama batu bara, yang belum terbaharukan tetap menjadi andalan ekspor Kalimantan Timur.

Meski begitu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sadar akan urgensi mempersiapkan langkah alternatif mengingat cadangan batu bara yang semakin menipis di masa mendatang.

Menyadari tantangan tersebut, Bidang Perdagangan DPPKUKM Provinsi Kalimantan Timur berinisiatif menggelar pelatihan bertema "Bagaimana Memulai Ekspor" pada Senin, 20 Mei 2024.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara DPPKUKM Provinsi Kaltim dan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor serta Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan.

Dalam sambutannya, Sekretaris DPPKUKM Provinsi Kaltim, Warsito, menjelaskan berbagai strategi yang tengah diimplementasikan oleh pihaknya.

"Strategi tersebut merupakan wujud konkret upaya Pemerintah Kaltim dalam mendukung masyarakat Kaltim menuju kesejahteraan yang lebih baik," ujarnya.

Data Statistik Kementerian Perdagangan dan sumber informasi terkait menunjukkan bahwa komoditas ekspor utama non-migas non-batu bara di Kalimantan Timur meliputi CPO, pupuk, udang black tiger, kepiting, ikan, rumput laut, pisang kapok, bungkil sawit, cangkang sawit, Palm Acid Oil, dan produk kecantikan lulur.

Warsito optimis bahwa dengan terus menggali potensi pasar komoditas dan produk non-migas non-batu bara, peluang peningkatan ekspor bisa digarap secara berkelanjutan.

Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam ekspor menjadi fokus utama bagi Kalimantan Timur. Warsito menegaskan, melalui ekspor, UKM di Kaltim dapat meningkatkan pendapatan devisa negara, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional serta nasional.

Hadir sebanyak 30 pelaku usaha dari Kalimantan Timur dan berbagai instansi terkait untuk mengikuti pelatihan tersebut yang berlangsung di SwissBell Hotel Samarinda.

Sumber: HumasDP2KUKM