Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 19 Oct 2019

33 Telur Ular Pyton Dekat Pemukiman Warga

KPFM SAMARINDA - Warga Jalan Kartini RT 10, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota, digegerkan dengan penemuan 33 telur ular pyton di sebuah lahan kosong dekat dengan pemukiman warga, pada Jum'at (18/10/2019).

Berdasarkan keterangan Supandi (55), dirinya mendapat tugas dari atasannya untuk membersihkan lahan kosong yang dipenuhi semak belukar. Saat sedang asyik membersihkan, Supandi terkejut saat melihat seekor ular pyton dengan panjang sekitar 4 meter dan lebar sebesar paha orang dewasa berada di sebuah lubang buatan beserta telurnya.

"Saat sedang menebas rumput, tiba-tiba saya melihat seekor ular bersama telurnya, sontak saya langsung lari dan menghubungi rekan saya," Ucap Supandi, Jum'at (18/10) siang

Tidak berselang lama, Supandi memberanikan diri untuk menuju sarang ular tersebut dan mencoba mengusirnya dengan peralatan seadanya. Beruntung ular itu melarikan diri ke arah rumah kosong yang berada di sebelah lahan tersebut.

Terpisah, Petugas Disdamkar Samarinda, Sunardi Siman mengatakan, sekitar pukul 09.30 Wita, pihaknya mendapatkan laporan pusat komunikasi (puskom) Disdamkar terkait adanya penemuan telur ular di Jalan Kartini.

Benar saja, saat petugas berada di TKP, mereka menemukan sebanyak 33 butir telur ular jenis pyton, namun pihak Disdamkar tidak mendapati induknya. Petugas akhirnya segera mengevakuasi telur itu ke tempat aman, agar mereka bisa menetas di habitat aslinya.

"Ada 33 butir telur dan kami melakukan penelusuran kemungkinan ada induknya, tetapi belum kami temukan, sehingga kami hanya mengevakuasi telurnya," Imbuh Sunardi, Jum'at (18/10) siang.

Untuk sementara, pihaknya memberikan himbauan agar warga tetap waspada dan selalu melakukan langkah antisipasi agar ular tersebut tidak masuk ke kawasan pemukiman. Diketahui bahwa lokasi penemuan telur tersebut berada di sekitar pemukiman warga.

"Ini membahayakan, apalagi di samping ada laundry, kalau sedang menjemur pakaian ada semak belukar, ya paling tidak diperiksa dulu pakai kayu," Tambahnya.

Saat ini, telur-telur tersebut telah dibawa dan sudah ada seseorang yang bersedia merawat sampai mereka menetas.

"Tidak mungkin kami bunuh, paling tidak kalau memang bisa ditetaskan nantinya akan dimasukkan di karantina, lalu dilepaskan ke habitat alaminya," Tutup Sunardi.

Dokumentasi : KPFM Samarinda

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵