45 Legislator Diminta Hadir di Pemilihan Wawali Samarinda

Pendengar KP (Samarinda) - Setelah ditetapkannya calon Wakil Walikota (Wawali) Samarinda lewat Rapat Paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Selasa (23/7/2019), bola panas pemilihan kini ada di tangan 45 anggota dewan.

Berdasarkan tata tertib (tatib), pemilihan Wawali Samarinda baru bisa dilaksanakan jika tingkat kehadiran anggota dewan 50 persen plus satu dari jumlah keseluruhan. Atau 23 anggota dewan dari 45 kursi yang tersedia, harus hadir.

Dalam rapat pimpinan (rapim) yang berlangsung Senin (22/7/2019) kemarin, Ketua DPRD Samarinda, Alphad Syarif pun meminta pimpinan fraksi, dapat menghimbau semua anggota agar hadir pada pemilihan Wawali Samarinda yang dijadwalkan 25 juli 2019 mendatang.

"Kita sepakat, lah itu," katanya.

Senada, Ketua Panitia Pemiliha Wawali, Joha Fajal berharap semua anggota dewan hadir di hari pemilihan. Dia menyebut, ketua fraksi serta ketua komisi hadir dalam rapim. Di sana disampaikan, pemilihan Wawali harus terlaksana sesuai proses yang berlaku.

"Mudahan tidak ada halangan. Bisa berjalan dengan baik. Semua anggota bisa hadir," ucapnya.

Selain itu, usai pencabutan nomor urut, Senin (22/7/2019), kedua calon Wawali, baik Arif Kurniawan dari PKS maupun Barkati dari Partai Demokrat, menepis isu yang beredar terkait mahar politik di perebutan kursi Wawali Samarinda.

Beredar kabar bahwa sejumlah anggota dewan memilih tidak hadir saat paripurna pemilihan yang diagendakan 25 Juli nanti. Alasan ketidakhadiran masih samar. Namun beredar isu karena tak ada mahar politik.

Menanggapi hal ini, Barkati menyebut, tak ada mahar apapun. Dia pun berharap anggota dewan bisa memberi pilihan terbaik.

"Saya komunikasi dengan semuanya (partai politik)," sebutnya.

Sementara, Arif Kurniawan dengan gamblang menampik adanya mahar. Menurut dia, dengan doa dan dukungan teman-teman, dirinya optimis terpilih.

"Dengan cinta. Karena kecintaan terhadap Samarinda. Dunia ini habis kalau tanpa cinta. Tanpa cinta semua akan terjadi transaksional," ungkap dia.

Dokumentasi: Kpfm Samarinda/Maulani Al Amin

Penulis: Maul