KPFM Samarinda - Sayembara rancangan desain ibu kota negara (IKN) baru diikuti 700 peserta. Lomba ini diadakan seiring dengan penetapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara sebagai IKN oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Salah satu juri sayembara desain IKN, Prof Masjaya mengatakan, ajang ini resmi ditutup pada 18 Oktober 2019 lalu. Di luar prediksi, peserta yang mendaftar membludak, di mana sebelumnya diprediksi hanya 300 orang.
Prosesnya, tambah Masjaya, seluruh konsep rancangan tersebut diamati dan ditilik oleh dewan juri sampai akhir November. Kemudian pemenang diumumkan presiden pada akhir Desember.
"Semoga hasilnya sesuai harapan," kata Masjaya, Kamis (24/10/2019), saat ditemui KPFM usai acara syukuran terpilihnya Kaltim sebagai IKN di Hotel Bumi Senyiur Samarinda.
Di sisi penilaian, rancangan desain yang disetor pengemban akan dinilai berdasarkan aspek keahlian.
"SOP-nya dirampungkan menjadi satu nominasi," cetus Rektor Universitas Mulawarman itu.
Masjaya berharap, wujud rancangan desain yang dikumpulkan para peserta mengedepankan elemen budaya Kaltim. Lantaran hal tersebut menjadi poin terpenting.
"Itu aspirasi masyarakat yang perlu di akomodir," imbuhnya.
Soal urusan kearifan lokal ini, Masjaya sebagai bagian dari masyarakat Benua Etam sangat setuju dengan ide tersebut. Mengingat sisi historis bahwa pernah ada kerajaan Hindu tertua di Indonesia pernah berdiri di Kaltim, yaitu Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
"Saya harap itu bisa dipertegas oleh kementerian dan jadi penilaian untuk tim juri," ujarnya.
Diinformasikan bahwa, Lomba Desain IKN baru ini memiliki 13 juri. Dari belasan juri tersebut, nama Rektor Universitas Mulawarman, Profesor Masjaya dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tersemat di dalamnya. Pimpinan dewan juri diisi oleh Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Imam Santoso Ernawi kemudian wakilnya ialah praktisi Urban Desain Andy Siswanto.
Kompetisi itu terbuka bagi seluruh warga Indonesia, dengan total hadiah mencapai Rp 5 miliar.
Di kesempatan itu juga, Masjaya menyampaikan Universitas Mulawarman berencana mendirikan kampus utama seluas 2.000 hektare di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Kami sudah bertemu Menteri KLHK, Siti Nurbaya. Saya minta 1.000 hektare kira-kira dekat IKN 20 kilometer. Tetapi, dari Ibu Menteri, menyetujui 2.000 hektare buat kampus," tandasnya.
Dokumentasi: KPFM Samarinda
Penulis: Maul
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima25 Oct 2019