968kpfm, Samarinda - Naskah kuno menjadi harta karun yang perlu ditemukan untuk dilestarikan. Namun sampai saat ini masih banyak naskah kuno yang belum ditemukan, utamanya di Kaltim.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kaltim mencatat, masih ada sekitar 950 naskah kuno yang belum digali di Kaltim. Naskah kuno itu tersebar di berbagai wilayah Benua Etam dan berasal dari empat kerajaan, yakni Kerajaan Kutai, Gunung Tabur, Paser dan Sambaliung.
Kabid Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi dan Pengolahan bahan Perpustakaan DPKD Kaltim, Endang Effendi menjelaskan, naskah kuno merupakan warisan budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Tentu saja DPKD Kaltim ingin melestarikan itu karena banyak sekali sejarah Kaltim yang belum terkuak.
"Tentu saja kami sangat ingin menunjukkan kepada masyarakat Kaltim bahwa betapa pentingnya menyimpan benda-benda naskah kuno sebagai sumber peradaban masyarakat," ungkap Endang.
Endang memaparkan, naskah kuno bisa berupa tulisan di atas kertas, batu, daun lontar, atau benda-benda lain yang usianya di atas 50 tahun.
Isinya pun bervariasi, bisa berisi tentang hukum adat, silsilah, dongeng, mantra, ilmu pengetahuan, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat pada masa lampau.
"Contohnya naskah kuno yang sudah kami olah adalah naskah Gunung Tabur yang berisi tentang sejarah kerajaan di Berau. Naskah ditulis dengan aksara Jawi pada abad ke-18 yang tersimpan di sebuah gua," ujar Endang.
Endang menginginkan supaya DPKD Kaltim dapat membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat luas melalui perpustakaan yang ada di setiap kabupaten dan kota. Akan tetapi, hal itu perlu dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat agar naskah kuno yang masih tersisa bisa terkuak.
"Tantangan terbesar kita adalah keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia," serunya.
Oleh sebab itu, Endang berharap kepada masyarakat yang memiliki atau mengetahui adanya naskah kuno supaya bisa melaporkannya kepada DPKD Kaltim. Dirinya menjamin bahwa naskah kuno akan ditangani dengan baik dan tidak akan dirampas.
"Hal ini semata-mata untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya kita," tutupnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima08 Nov 2023