Main Image
Aksara
Aksara | 07 Oct 2019

Adanya Kelompok Yang Diduga Aliran Sesat, MUI Imbau Warga Tidak Main Hakim Sendiri

KPFM Samarinda - Resah dengan adanya aktivitas sekelompok warga yang diduga melakukan ajaran sesat di wilayahnya, seluruh elemen masyarakat dari RT 31 dan 33 di Gunung Manggah, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Sungai Dama, Samarinda, meminta klarifikasi dari anggota kelompok tersebut, pada Minggu (6/10/2019).

Warga beranggapan bahwa kelompok yang menamakan dirinya Majelis Rasulullah Assabati Sahabah telah melenceng dari syariat ajaran agama islam. Warga berpendapat bahwa ajaran kelompok tersebut cukup meresahkan warga sekitar, dimana ketika anggota kelompok mereka terlihat berboncengan atau jalan namun bukan dengan pasangan yang sebenarnya.

Menanggapi hal ini, Lurah Sungai Dama, La Uje menuturkan, sesuai dengan hasil pertemuan sebelumnya yang merupakan inisiatif dari tokoh masyarakat disana, mereka beranggapan bahwa informasi dari permasalahan ini masih simpang siur.

Tetapi, untuk meredam keresahan warga sekitar, para tokoh masyarakat meminta agar kelompok ini tidak melakukan aktivitasnya di sekitar wilayah tersebut, sampai ada pernyataan resmi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Samarinda.

"Sepanjang itu tidak ada maka tidak boleh ada aktifitas dari kelompok tersebut," tegas La Uje, Senin (7/10) siang.

La Uje menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, aktifitas kelompok tersebut berlangsung dari pukul 23.00 Wita hingga menjelang waktu sholat subuh. Berdasar kaidah atau norma masyarakat hal tersebut tentunya tidak sesuai dan sangat bertentangan.

"Beberapa hal tersebut tidak ada bukti dokumentasinya, tapi karena masyarakat mulai resah, jadi terpaksa aktifitasnya dihentikan sementara dulu," imbuhnya.

Pihaknya sengaja tidak mengundang MUI dan Kementerian Agama dalam pertemuan ini, karena memang urusan ini akan diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi pihaknya tetap akan mengantisipasi agar tidak terjadi beberapa hal yang tidak diinginkan.

Terpisah, Ketua MUI Samarinda, KH. Zaini Naim mengutarakan, dirinya menghimbau agar semua pihak bisa menahan diri agar tidak terjadi gesekan antar kelompok.

"Bagaimanapun juga mereka kan masih saudara kita juga, kalau dia sesat itu urusan MUI yang meluruskan bahwa itu ajaran yang tidak betul," kata Zaini Naim, Senin (7/10) siang.

MUI tidak akan terburu-buru untuk memberikan label sesat kepada anggota kelompok tersebut. Menurut Zaini Naim, pihaknya akan memanggil kelompok tersebut untuk meminta penjelasan terkait ajaran yang mereka anut.

"Jadi ada tahapannya, tidak langsung menganggap mereka sesat," tambahnya.

Dalam kesempatan ini pula, Zaini Naim menghimbau agar masyarakat tidak mengambil tindakan secara sepihak yang dapat menimbulkan gesekan, terlebih mereka juga masih satu suku dan agama.

"Kami juga menghimbau agar masyarakat tidak membesar-besarkan hal ini, karena negara ini punya aturan," tutupnya.

Dokumentasi : Istimewa

Penulis : Fajar

Editor : Agung

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵