KPFM SAMARINDA - Suasana tenang saat situasi belajar mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 21 yang berlokasi di Jalan Tongkol, Samarinda, tiba-tiba saja berubah menjadi ramai saat sekelompok pelajar dari SMP Negeri 9 Samarinda berkumpul di depan gerbang SMPN 21 Samarinda, pada Jum'at (11/10/2019) sekitar pukul 10.10 Wita.
Melihat sekitar 20 pelajar yang mencurigakan sedang berkumpul di depan gerbang sekolah, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMPN 21 Samarinda, Restu Hariningsih, segera menghubungi pihak kepolisian untuk meminta tolong agar menanyai mereka. Saat polisi hendak menanyai segerombolan pelajar tersebut di TKP, tiba-tiba saja mereka berhamburan untuk melarikan diri.
"Karena lingkungan kami ini rawan, jadi kami minta bantuan polisi. Tetapi ketika didatangi petugas kepolisian mereka langsung lari," Ucap Restu, Jum'at (11/10) siang.
Meskipun beberapa orang berhasil kabur, namun salah seorang pelajar berhasil diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai maksud dan tujuan mereka berada di SMPN 21 Samarinda. Dari hasil interogasi pihak kepolisian, sekelompok pelajar ini ternyata berniat untuk melakukan penyerangan terhadap siswa SMPN 21 Samarinda.
Ditemui KPFM di ruangan kerjanya, Restu Hariningsih menerangkan, setelah menerima informasi dari pihak kepolisian, pihaknya mendapati bahwa kasus ini terjadi akibat adanya pesan singkat di aplikasi Whatsapp yang memperingatkan bahwa SMPN 21 Samarinda akan menyerang SMPN 9 Samarinda pada tanggal 15 Oktober 2019.
"Setelah ditelisik oleh kami dan juga pihak kepolisian, ternyata kabar itu hoax," Kata Restu.
Meskipun kejadian ini sempat dicegah oleh pihak sekolah, orang tua siswa yang menerima kabar tersebut sempat panik dan meminta penjelasan dari pihak sekolah. Beruntung pihak sekolah dengan sigap meminta orang tua siswa untuk tenang dan bisa menjemput anaknya langsung di SMPN 21 Samarinda.
"Kami langsung meminta setiap wali kelas untuk memberitahukan hal ini ke paguyuban masing-masing, agar mereka bisa menjemput anaknya di sekolah. Karena kalau sudah dijemput kan kita juga merasa aman," Ujarnya.
Pihak sekolah sendiri telah bertemu dengan salah satu siswa yang diamankan dengan di dampingi oleh guru SMPN 9 Samarinda di Polsekta Samarinda Kota, guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Hasilnya, permasalahan ini berakhir dengan kata damai dari kedua belah pihak.
Dokumentasi : Istimewa
Penulis : Fajar
Editor : Agung
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima11 Oct 2019