968kpfm, Samarinda - Sungguh tragis nasib remaja perempuan dari Samarinda Seberang ini. Meski masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan menjadi anak yatim piatu, ia menjadi korban tindakan asusila yang dilakukan oleh kerabat dari kedua orang tuanya.
Tercatat tiga kali remaja 13 tahun ini digauli oleh laki-laki yang menjadi kerabat dari ibu kandungnya. Awal mula kejadian tak senonoh ini terjadi pasca ibu kandung korban wafat pada Juni 2022. Hidup sebatang kara tanpa orang tua membuat pelaku, sebut saja kunci merasa iba dan ingin berbuat hal baik kepada anak perempuan dari kerabatnya ini.
Ketika itu pelaku hendak mengantarkan korban ke rumahnya di Samarinda Seberang untuk mengambil perlengkapan sekolah milik korban. Nahas saat remaja itu masuk ke dalam kamarnya, pelaku juga turut masuk dan terjadilah kejadian tak senonoh itu.
Tak sekali, pada 28 Juli 2022. Namun kali ini bukan kunci yang melakukan tindakan asusila, melainkan mertuanya, sebut saja korek. Peristiwa ini terjadi saat korban tengah berkunjung ke kediaman kunci, di mana secara kebetulan hanya ada korek di tempat tersebut. Karena terjebak hujan dan tidak bisa pulang, ditambah kondisi rumah yang sepi membuat korban menjadi pelampiasan nafsu dari korek.
Hanya berselang dua hari, korban kembali mendapat perlakuan tak senonoh dari Kunci di tempat yang sama. Lantas korban akhirnya berani berbicara kepada istri Kunci tentang perlakuan suaminya. Mendengar hal itu, istri Kunci langsung melaporkan kejadian ini ke Polresta Samarinda pada Agustus lalu.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Reskrim, Kompol Andika Dharma Sena menerangkan, sejauh ini pihaknya telah mengamankan Kunci atas laporan yang dibuat oleh istrinya sendiri.
"Sudah kami amankan salah satu pelaku. Kami akan menjeratnya dengan Pasal 82 junto Pasal 76 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 35 Tahun 2014, atas perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 15 tahun," papar Sena, Rabu (28/9).
Disinggung terkait adanya keterlibatan dari mertua Kunci (Korek), Sena mengaku masih mendalami keterangan korban dan juga saksi yang ada. Oleh sebab itu, dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih detail terkait hal tersebut.
"Masih kami dalami keterlibatan mertua pelaku. Kami akan sinkronkan keterangan dari korban dengan saksi," tutup Sena.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima29 Sep 2022