968kpfm, Samarinda - Angka kemiskinan di Provinsi Kaltim meningkat terhitung pada Maret 2020. Hal tersebut terlihat dari data yang ditunjukkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim per 15 Juli 2020.
Kepala BPS Kaltim, Anggoro Dwitjahyono menerangkan, terdapat beberapa indikator strategis untuk menghitung tingkat kemiskinan di Kaltim.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada September 2019 ada sekitar 220,91 ribu atau 5,91 persen orang miskin di Benua Etam. Namun, jumlahnya meningkat di bulan Maret 2020 menjadi 230,26 ribu atau 6,10 persen.
"Berarti jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 9,35 ribu orang, atau secara persentase naik 0,19 persen poin)," ucap Anggoro, Rabu (15/7).
Selama periode September 2019 - Maret 2020, angka garis kemiskinan (GK) turut naik sebesar 3,70 persen, yaitu dari Rp 638.690 per kapita per bulan pada September 2019, menjadi Rp 662.302 per kapita per bulan pada Maret 2020.
Anggoro menjelaskan, pada periode itu juga, indeks kedalaman kemiskinan mengalami peningkatan dari 0,991 pada keadaan September 2019, menjadi 1,015 pada keadaan Maret 2020.
"Sedangkan indeks keparahan kemiskinan turun dari 0,242 menjadi 0,240 di periode yang sama," bebernya.
Untuk tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur oleh Gini Ratio pada Maret 2020, tercatat berada di angka 0,328. Rasio tersebut turun sebesar 0,007 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio di bulan September 2019.
Sementara itu, papar Anggoro, jumlah distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 20,73 persen di bulan Maret 2020.
"Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima17 Jul 2020