968kpfm, Samarinda - Benua Etam sukses menurunkan tingkat pengangguran menjadi 5,71 persen di akhir tahun 2022.
Padahal pada tahun 2021 tingkat pengangguran di Kaltim menyentuh angka 6,77 persen. Hal tersebut diketahui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, Rozani Erawandi, ketika melakukan penghitungan upah minimum provinsi (UMP) di akhir November lalu. Penurunan tingkat pengangguran sebesar 1,06 persen ini tentunya sangat disyukuri oleh Rozani.
"Tentu dengan hadirnya proyek besar di Kaltim seperti IKN dan kehadiran pabrik Amonium Nitrat di Bontang sangat berpengaruh dengan penyerapan tenaga kerja di Kaltim," kata Rozani.
Menurunnya tingkat pengangguran disertai kenaikan UMP Kaltim sebesar 6,20 persen, serta masih terjaganya inflasi di angka 5,69 persen tentu menjadi modal baik dalam hal meningkatkan lapangan pekerjaan. Karena, ujar Rozani, secara tidak langsung kenaikan UMP ini dapat meningkatkan semangat para pekerja.
Selain itu perusahaan bisa beruntung dengan mendapat pekerja yang lebih produktif dan kompeten dalam bidangnya. Di sisi lain, kenaikan UMP ini juga mampu meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga publik dapat membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
"Itulah siklus yang kami harapkan dalam misi mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkualitas dan berdaya saing tinggi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rozani berharap para pengusaha bisa menciptakan dan memperluas lapangan kerja dengan upah yang layak bagi para pekerja. Di sisi lain, pemerintah juga terus mendorong agar tingkat pengangguran di Kaltim mampu ditekan sehingga target penurunan pengangguran sesuai visi dan misi Pemprov Kaltim dapat tercapai.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima10 Dec 2022