KPFM SAMARINDA - Upaya yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltim dalam melawan peredaran dan penyalahgunaan narkotika, akhirnya membuahkan hasil yang cukup memuaskan.
Berdasarkan hasil survei dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bekerja sama dengan BNN Republik Indonesia (RI), tercatat angka prevalensi pengguna narkotika di Benua Etam periode 2019-2020, menurun secara drastis ke posisi 23. Untuk diketahui, pada periode 2017 dan 2018, Kaltim menempati urutan keempat secara nasional, untuk masyarakat yang terpapar narkotika dari 34 provinsi di Indonesia.
"Tentu hasil ini cukup menggembirakan. Hanya saja kita tidak boleh berpuas diri atas pencapaian ini," ucap Kepala BNN Provinsi Kaltim, Brigjen Pol Raja Haryono, pada Kamis (16/01) sore.
Penelitian dari LIPI dan BNN RI ini, menyasar kota-kota di setiap provinsi yang memiliki jumlah penyalahgunaan narkotika tertinggi. Objek yang diteliti pun merupakan masyarakat di lingkungan rumah tangga yaitu, pekerja, pelajar, dan ibu rumah tangga.
"Objek dari penelitian ini adalah masyarakat yang terpapar narkotika khususnya yang sekali pakai dan pernah pakai," imbuh Raja.
Berdasarkan data yang dihimpun BNN Provinsi Kaltim, tercatat bahwa pada tahun 2019-2020 awal, pengguna sekali pakai dan pernah pakai untuk penyalahgunaan narkotika turun secara signifikan.
Tercatat, jumlah masyarakat yang pernah memakai narkotika di Kaltim berkisar di angka 16.963 orang, dengan angka prevalensi atau perbandingan dari jumlah penduduk yang bermukim mencapai 0,50 persen. Sementara itu, jumlah masyarakat yang memakai narkotika selama satu tahun di Kaltim mencapai 4.241 orang, dengan angka prevalensi mencapai 0,10 persen.
"Jika dilihat dari pengguna setahun pakai, posisi Kaltim berada di peringkat 33 dari 34 provinsi. Namun, jika dihitung dari jumlah masyarakat yang pernah memakai narkoba, kita berada di peringkat 26," ungkap Raja.
Penurunan drastis peringkat penyalahgunaan narkotika di Benua Etam secara nasional, tentu tidak lepas dari peran seluruh instansi pemerintah, dan lapisan masyarakat yang terus berperang dalam pemberantasan peredaran narkotika di Kaltim.
"Kami juga berterima kasih kepada lapisan masyarakat,TNI-Polri, Pemda,tokoh masyarakat, tokoh agama, serta Pers yang banyak turut andil memberikan info terkait pencegahan peredaran narkotika," tutup Raja.
Dokumentasi: KPFM Samarinda
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima17 Jan 2020