Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 23 Jul 2021

Antisipasi Kasus Kematian Pasien Isoman, Pemkot Godok Telemedicine

968kpfm, Samarinda - Kasus kematian pasien isolasi mandiri (isoman) covid-19 di Samarinda terus terjadi. Teranyar, seorang pria berinisial PS (50), warga Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Samarinda Ulu.

PS menjalani isoman di rumahnya. Kejadiannya pada Kamis (22/7), sekitar pukul 22.00 WITA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda segera mengevakuasi jasad warga tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan swab Antigen PS terkonfirmasi covid-19. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Samarinda Ifran.

"Tanggal 22 Juli pukul 22.00 WITA, kembali lakukan proses evakuasi yang kedua terhadap jenazah di Jalan Ir Sutami GG Pusaka," kata Ifran lewat rilis video.

Ifran melanjutkan, BPBD Samarinda telah melakukan 8 kali evakuasi jenazah pasien isoman covid-19. Dia pun mengajak masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Tetap selalu waspada dan jalankan protokol kesehatan," tandasnya.

 

Tentang telemedicine

website

Pemkot Samarinda melakukan langkah antisipasi meningkatnya kasus kematian pasien isoman covid-19. Yakni mengoptimalkan peran Satgas Covid-19 Kecamatan dan Puskesmas serta membuka layanan telemedicine.

Seperti tertuang dalam surat bernomor 440/22348/100.2 tentang pembagian tugas surveillance kecamatan.

Telemedicine merupakan layanan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri. Masyarakat dapat mengakses melalui daring di setiap call center Satgas Kecamatan (lihat grafis).

"Karena masih dalam proses transisi jadi butuh waktu. Kasus isoman ini memang tergolong berat dan lonjakannya tak seperti tahun lalu. Karena semua daerah mengalaminya, sehingga kami harus melakukan antisipasi cepat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismid Kusasih, Jumat (23/7).

Bagi pasien isoman yang membutuhkan obat-obatan dan vitamin, layanan telemedicine ini akan sangat berguna. Pihak puskesmas terdekat, ucap Ismid, akan mengirimkannya.

Bahkan, Satgas Covid-19 Kecamatan diminta melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan untuk mencari fasilitas kesehatan, jika pasien menderita gejala berat.

"Bagi masyarakat yang kurang mampu pasti akan kami bantu. Sarana ambulans juga sedang kami sediakan untuk bawa pasien isoman yang berat ke faskes," ujarnya.

Lebih lanjut, Satgas Covid-19 Kecamatan juga dituntut untuk bisa melatih warganya melakukan pemulasaraan secara mandiri. Hal tersebut dilakukan untuk meringankan beban rumah sakit yang selama ini bekerja sendiri dalam melaksanakan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵