968kpfm, Samarinda - Tidak terasa sebentar lagi pesta demokrasi terbesar di Indonesia akan berlangsung. Menjelang waktu pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 14 Februari mendatang, pemerintah serta unsur keamanan dari TNI dan Polri telah bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Menurut Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, selain pihak keamanan, masyarakat juga perlu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kerawanan menjelang proses pemilihan umum (Pemilu) serentak yang akan datang.
Bukan tanpa alasan Akmal berkata demikian, mengingat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menempatkan Benua Etam di posisi kelima di bawah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Jawa Barat, dalam indeks kerawanan pemilu serentak 2024.
"Kita harus mengambil hikmah dari hasil indeks kerawanan pemilu ini. Sehingga masyarakat harus bisa menyikapi dengan baik dan meningkatkan kewaspadaan," ucap Akmal.
Akmal menjelaskan, penilaian tersebut menjadi penanda dan peringatan bagi pemerintah, parpol dan penyelenggara pemilu serta aparat keamanan, hingga lapisan masyarakat untuk menjamin demokrasi nasional berjalan aman damai dan berintegritas.
Sebagai daerah provinsi yang memiliki karateristik yang heterogen dengan lokasi yang keberadaanya dekat IKN, maka sangat wajar Kaltim menjadi perhatian khusus. Sehingga berbagai penilaian menempatkan daerah ini (Kaltim) sebagai daerah rawan pemilu 2024.
"Tapi di sisi lain, kita harus bersyukur bawasannya kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik relatif bagus di sini, karena warga kaltim mampu membangun harmonisasi dan Kaltim menjadi daerah yang tetap kondusif dalam tahapan pemilu dan pilkada," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima09 Feb 2024