968kpfm, Samarinda - Perpindahan masyarakat dari desa ke kota, atau yang acap kali didengar dengan sebutan urbanisasi sering terjadi pasca lebaran.
Tak jarang masyarakat yang mudik ke kampung halamannya mengajak keluarga dan kerabatnya untuk pindah ke kota agar kehidupannya bisa lebih baik.
Salah satu kota yang menjadi daya tarik pendatang adalah Samarinda. Sebagai salah satu kota penyokong kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara, Samarinda menjadi primadona bagi para pendatang untuk mencari sesuap nasi.
Alhasil gelombang urbanisasi tidak dapat dicegah oleh Pemkot Samarinda.
Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Rusmadi mengatakan, fenomena urbanisasi sebenarnya seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi memberikan dampak positif berupa melimpahnya tenaga kerja.
Namun di sisi lain juga dapat menimbulkan permasalahan baru yakni kemacetan, kemiskinan, pemukiman yang kumuh dan tingginya kriminalitas.
Rusmadi menjelaskan, fenomena urbanisasi dua tahun terakhir di Kota Tepian mengalami kenaikan yang signifikan.
Pada tahun 2020 terdapat 38.026 pendatang baru yang tercatat. Sementara di tahun 2021 angkanya naik menjadi 42.636 pendatang baru.
"Kalau di persentase kan, angkanya naik menjadi 12 persen. Menariknya, kenaikan signifikan selalu terjadi usai lebaran. Kalau bulan biasa, jumlah pendatang berkisar di angka 1.500-3.000 orang. Tapi usai lebaran jumlahnya meningkat jadi 4.000-5.000 orang," kata Rusmadi.
Menurut Rusmadi, pihaknya tidak bisa menghadang siapa saja yang datang ke Samarinda. Namun perlu penanganan baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang agar fenomena urbanisasi ini tidak menimbulkan dampak negatif.
Salah satunya dengan mengatur langkah yang jelas dalam Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur tentang penduduk non permanen.
Selain itu, perlu dilakukan operasi yustisi untuk mendata pendatang baru. Di sini, peran Ketua Rukun Tetangga (RT) sangat penting guna mengetahui apakah mereka (pendatang) memiliki keluarga, serta memiliki tempat tinggal dan pekerjaan yang jelas.
"Kami berharap siapa saja yang datang ke Samarinda untuk memastikan dimana keluarga mereka tinggal dan memiliki skill agar mudah memperoleh pekerjaan. Untuk Ketua RT diharapkan bisa aktif membangun silaturahmi dan kepedulian tinggi untuk mengantisipasi masuknya imigran gelap di lingkungannya," tandas Rusmadi.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima10 May 2022