968kpfm, Samarinda - Demi mengantisipasi tingginya angka kemiskinan ekstrem di Benua Etam, Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim telah melakukan berbagai upaya, salah satunya yang telah jalan yakni melakukan rehabilitasi kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Kepala Dinsos Kaltim, Andi Muhammad Ishak menuturkan, terdapat 26 jenis masalah penyandang kesejahteraan sosial, salah satunya adalah masyarakat miskin, disabilitas dan beberapa hal yang memerlukan bantuan.
"Tapi tanggung jawab provinsi itu hanya mengenai pemenuhan kebutuhan dasar yang ada di dalam panti. Kalau yang ada di luar panti menjadi wewenang kabupaten/kota," ucap Andi Muhammad Ishak, Jumat (14/4).
Oleh sebab itu, kata Andi, Dinsos Kaltim terus menjalin kerjasama dan tetap melakukan kegiatan bantuan sosial, baik secara perorangan dan kelembagaan, serta kepada kelompok usaha bersama. Pihaknya benar-benar ingin memastikan masyarakat terdampak kesejahteraan sosial ini bisa mendapat layanan pemenuhan dasarnya.
"Ini dilakukan supaya mereka tidak jatuh terlalu dalam pada masalah kemiskinan dan bisa keluar. Harapan kita mereka bisa keluar dari masalah kesejahteraan sosial," imbuhnya.
Disinggung mengenai data kemiskinan ekstrem di Kaltim, Andi belum mendalami secara rinci berapa jumlahnya. Akan tetapi, Dinsos Kaltim memiliki tanggung jawab untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Benua Etam hingga di angka nol.
"Memang kemiskinan ekstrem ini ada hal yang tingkat kebutuhan hidupnya memang sangat terbatas dan itu harus dibantu. Pendekatannya tidak hanya sekadar bantuan. Tapi agaimana menggerakkan mereka supaya mampu secara ekonomi. Pendekatan kami akan berjalan lebih kesana, sehingga banyak pihak yang akan terlibat di dalamnya," tutup Andi.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima14 Apr 2023