968kpfm, Samarinda - KONI Kaltim mencoret pelatih dan atlet cabang olahraga (cabor) akuatik. Tepatnya dari kategori renang bebas, karena indisipliner selama menjalani pemusatan latihan daerah (pelatda).
Mereka adalah atlet bernama Rama Vardana Prihandono, dan pelatih bernama Efendi. Komandan Pelatda KONI Kaltim, Ego Arifin memastikan, keputusan ini diambil agar persiapan kontingen Benua Etam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, berjalan lancar.
"Pelatda sudah memasuki bulan kedua. Selalu ditekankan kepada atlet dan pelatih agar berproses dengan mengutamakan kedisiplinan," terang Ego, kepada awak media di Samarinda, Rabu, 17 April 2024.
Ego pun menerangkan dinamika yang terjadi selama pelatda. Ada beberapa cabor yang perkembangannya evaluasi. Namun, mereka mematuhi kemudian berkembang.
Sementara, cabor akuatik, meski sudah dievaluasi, tetap tak menunjukkan perubahan. "Sudah diawasi, tetapi sikapnya tetap tidak sesuai kesepakatan awal saat mengikuti pelatda. Tidak menunjukkan keseriusan dalam menuju prestasi, artinya tidak disiplin. Dari hasil pengamatan tim teknis, dua oranng ini yang paling disorot," terangnya.
Ego menjelaskan, bentuk indisipliner yang terjadi adalah, pelatih tidak membina atletnya dengan baik. Begitu juga atlet tidak menjalankan program latihan dengan disiplin.
"Selain itu, tercatat sering meninggalkan kampus pelatda," imbuh Ego.
Dibeberkan Ego, informasi ini sudah jadi perhatian panitia pelatda dalam sebulan terakhir. Sejak itu, terang Ego, pihaknya mengumpulkan informasi dan fakta yang berkaitan dengan pelanggaran dua orang tersebut.
"Sudah pula dimediasi. Hanya, tidak ada titik temu antara mereka, sehingga dengan didasari berbagai pertimbangan, keduanya dicoret dari pelatda," tegas Ego.
Harapannya, kata Ego, dari fenomena ini, jadi pelajaran bagi personel pelatda lain. Ia menegaskan, Kaltim benar-benar serius mempersiapkan kontingen untuk mewujudkan target di PON Aceh-Sumatera Utara nanti, yakni finis di lima besar. Demi mewujudkan itu, dimulai dari menjalani pelatda dengan serius dan penuh komitmen.
"Perlu diingat, ini bukan pencoretan terakhir. Itu bisa saja bisa kembali terjadi bila anggota pelatda tidak disiplin dan tak mematuhi aturan yang berlaku," pungkasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima18 Apr 2024