Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 18 Jan 2021

Awal 2021, Ekspor Bungkil Sawit Kaltim Mulai Rambah Pasar Tiongkok

968kpfm, Samarinda - Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Karantina Pertanian Samarinda, mengawali kinerja ekspor pertanian di tahun 2021. Kinerja tersebut dimulai dengan memfasilitasi ekspor produk samping sawit berupa bungkil sebanyak 252,67 ton menuju pasar Tiongkok.

Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Cahyono mengatakan, bungkil inti sawit atau Palm Kernell Expeller (PKE) dengan nilai mencapai Rp 410,3 juta, merupakan produk samping dari olahan sawit yang masih memiliki fraksi nutrisi. Yaitu berupa selulosa, lemak, protein, arabinoksilan, glukoronoxilan, serta mineral yang dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pakan ternak.

"Ini pengiriman pertama di awal tahun. Walau masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang serba terbatas, kami bersyukur ekspor pertanian asal Kaltim melalui Samarinda tetap berjalan," terang Cahyono, saat menyerahkan sertifikat fitosanitari kepada pemilik barang, PT Pesud Abadi Mahakam, Sabtu (16/1).

Cahyono membeberkan, sertifikat ekspor yang diberikan oleh pihaknya selaku otoritas karantina pertanian setelah komoditas PKE ini, sudah melalui serangkaian pemeriksaan dan pengawasan yang ketat. Pihaknya memastikan komoditas ekspor tersebut sehat dan aman serta dapat diterima di negara tujuan.

"Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya, tercatat di tahun 2020 sebanyak 589,9 ton PKE senilai Rp 950,4 juta berhasil dibukukan. Tentunya dengan awal tahun dan keran ekspor sudah dibuka bisa jadi awal yang baik," imbuh Cahyono.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, memberikan apresiasi terhadap perusahaan eksportir yang turut menggaungkan program upaya peningkatan ekspor, melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor Komoditas Pertanian (Gratieks).

"Kementerian Pertanian terus berupaya memberikan fasilitasi terhadap program ini. Baik untuk pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat dimanfaatkan atau pendampingan teknis dan lainnya," sebut Jamil.

Lebih lanjut, Jamil mengharapkan Kaltim dapat menggali lagi potensi komoditas lain, yang dapat didorong menjadi komoditas unggulan ekspor. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, yakni meningkatkan ekspor pertanian yang tidak selalu dari sawit, namun dari ragam komoditas lain.

"Untup mappingnya dapat dilihat pada aplikasi peta potensi ekspor yang sudah kami siapkan. Silahkan mengaksesnya atau kunjungi klinik agro ekspor di kantor karantina pertanian terdekat," tutupnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵