Bacalon Ketua Asprov PSSI Kaltim Tak Lolos Verifikasi, Massa Tuntut Transparansi

968kpfm, Samarinda - Kongres Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim dijadwalkan pada Rabu, 25 Mei 2022. Namun, setelah Komite Pemilihan Kongres PSSI Kaltim menetapkan bahwa tiga bakal calon (bacalon) yang mendaftarkan diri sebagai ketua tidak lolos verifikasi administrasi, alhasil agenda itu terancam bergeser.

Hal ini menjadi perhatian masyarakat luas. Pada Selasa (25/5) siang, sejumlah massa yang mengatasnamakan Gerakan Pemerhati Sepak Bola Kalimantan Timur mendatangi Sekretariat Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kaltim, yang berlokasi di Gang 45, Jalan AW Syahranie.

Darmin Saleh Balfas, selaku penanggung jawab Gerakan Pemerhati Sepak Bola Kalimantan Timur, mengatakan, tujuan kedatangan mereka merupakan sikap atas keputusan tersebut.

Menurutnya, ada sejumlah kejanggalan dalam proses tahapan kongres. Darmin mencontohkan, minimnya keterlibatan pengurus asprov dalam persiapan kongres.

Lalu, masih dalam keterangan Darmin, sejak panitia terbentuk, tidak ada alamat jelas kesekretariatannya. Kemudian, saat masuk tahapan penjaringan bacalon hingga hasil verifikasi yang menyebut semua kandidat dinyatakan gugur, tak ada satu pun penjelasan yang menyebabkan ketiganya bisa tidak lolos.

"Tolong jelaskan kepada kami ada apa? Hari ini, orang yang mau mengurusi olahraga itu hanya orang gila," kata Darmin kepada awak media.

Padahal, ujar Darmin, ketiga bacalon yang mendaftarkan diri adalah figur yang memperhatikan sepak bola. Sehingga ia sangat menyayangkan tidak adanya transparansi dari Komite Pemilihan.

Massa aksi juga merasa kecewa dengan kondisi Sekretariat Asprov PSSI Kaltim yang kosong. Tidak ada aktivitas terlihat di rumah yang dijadikan markas pengurus tersebut.

Para pendemo pun melakukan orasi singkat dan memasang spanduk dengan berbagai tulisan di pagar Sekretariat Asprov PSSI Kaltim.

Diinformasikan, terdapat tiga bacalon yang mendaftarkan diri sebagai ketua Asprov PSSI Kaltim. Yakni Syarifuddin Duntu, Agus Hari Kesuma, dan Dandri Dauri Husain.

Penulis: Maul