Bahas RUU Ekonomi Kreatif, Komisi X DPR RI Sambangi Pemprov Kaltim

Pendengar KP (Samarinda) - Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Kaltim, guna membahas Rancangan Undang Undang (RUU) Ekonomi Kreatif, pada Kamis (4/7/2019) di Ruang Rapat Tepian satu, Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda.

Hadir dalam pembahasan ini beberapa anggota Komisi X DPR RI, yang dipimpin oleh Ketua Tim Pembahasan RUU Ekonomi Kreatif, Hetifah Sjaifudian, serta pihak Pemprov Kaltim yang diwakili oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekda Provinsi Kaltim, M. Sabani.

Ditemui usai pembahasan, Hetifah mengatakan, dirinya sangat bersyukur bisa menerima masukan dan saran dari Pemprov Kaltim terkait RUU ekonomi kreatif.

"Undang-Undang ini disusun untuk membentuk suatu ekosistem yang lebih baik, sehingga inisiatif dari industri dan ekonomi kreatif bisa berkembang. Oleh karena itu masukan dari daerah sangat penting," ucap Hetifah, Kamis (4/7) siang.

Hetifah menuturkan, pembahasan RRU ini berperan penting dalam singergitas kelembagaan pusat dan daerah. Sehingga dapat tercipta sumber daya manusia (SDM) yang kreatif pula.

"Selain itu adapula masukan mengenai pengelolaan keuangan dan pembiayaan, serta batasan terhadap pelaku usaha agar tetap mengacu pada aturan yang berlaku," tutur Politisi Partai Golkar ini.

Terpisah, Plt Sekda Provinsi Kaltim, M. Sabani menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih atas kunjungan dari Komisi X DPR RI.

"Terkait masalah kelembagaan, dirinya lebih condong agar Komisi X bisa mengusulkan untuk membentuk komite independen lintas sektor, dibandingkan satu instansi yang terstruktur dalam birokrasi," ucap Sabani, Kamis (4/7) siang.

Sabani menambahkan, pembentukan lembaga ini tentunya akan berdampak pada perkembangan ekonomi kreatif nantinya, Komisi X DPR RI bisa mengkaji kembali terkait permasalahan lembaga yang menaungi ekonomi kreatif.

"Jangan sampai hal ini terstruktur sampai ke daerah dan masuk kedalam peraturan kepegawaian, sehingga merepotkan kami nantinya," tutup Sabani.

Dokumentasi : KPFM Samarinda / Muhammad Noor Fajar.

Penulis : Fajar

Editor : Maul