KPFM SAMARINDA - Seorang balita bernama Maria Nofianti Mone (4), tewas tertimpa reruntuhan tembok rumahnya, yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Ashari, RT 33, Mes Hartati, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang pada Kamis (27/2/2020).
Sebelum kejadian, korban saat itu sedang tidur bersama orang tuanya, yakni Maria Imakulata (29) dan Benediktus (31). Tiba-tiba sekitar pukul 03.00 WITA, tembok rumah bagian tengah yang dihuni keluarga tersebut roboh. Hingga menimpa ibu dan anak.
Salah seorang saksi mata, Sumirto (51) menuturkan, dirinya mendengar adanya keributan di dalam rumah pasangan suami istri tersebut. Lantas, Sumirto segera mengecek keadaan rumah milik Benediktus.
"Saya ketuk pintunya. Ketika dibuka, muncul ayahnya dengan menggendong anaknya yang sudah tidak bernyawa," kata Sumirto, Kamis (27/2) siang.
Kemudian, Sumirto juga melihat istri Benediktus merintih kesakitan usai melepaskan diri dari reruntuhan. Melihat kejadian ini, Sumirto meminta bantuan para tetangga dan mengantarkan ibu dan anak tersebut ke RSUD IA Moeis, Samarinda Seberang.
"Kami antar pakai angkot (angkutan kota) milik tetangga, karena saat itu suasananya masih sepi," ucapnya.
Pagi menjelang, warga sekitar yang mendengar informasi ini segera berbondong-bondong mendatangi lokasi kejadian. Ketua RT 33 Kelurahan Loa Bakung, Bayu Kurniawan menyebutkan, lurah Loa Bakung dan camat Sungai Kunjang dan kepolisian serta BPBD Kota Samarinda telah mengunjungi rumah tersebut.
"Tadi sudah banyak yang ke sini untuk mengecek lokasi kejadian," imbuh Bayu, Kamis (27/2) siang.
Bayu menjelaskan, musibah tersebut terjadi sangat cepat. Dimana Maria Nofianti Mone mengalami luka yang parah di bagian kepala dan retak di bagian punggung. Bocah 4 tahun itu meninggal dunia di tempat. Sementara Maria Imakulata, mengalami retak tulang di bagian punggung akibat tertimpa tembok.
"Kemungkinan temboknya sudah mulai rapuh karena bangunan yang sudah tidak layak huni. Banyaknya kendaraan besar yang melintas, serta akar pohon yang masuk ke dalam rumah diduga menjadi faktor runtuhnya tembok tersebut," terangnya.
Saat ini, jenazah Maria Nofianti Mone telah dimakamkan di rumah keluarganya yang berlokasi di Gang Pusaka, Kelurahan Karang Asam Ulu. Sang ibunda masih menjalani perawatan di rumah keluarganya, mengingat dia tidak mampu untuk membayar biaya perawatan di rumah sakit.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima27 Feb 2020