968kpfm, Samarinda - Kota Tepian terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Puncaknya pada Rabu (15/9) kemarin. Air yang terus turun dari langit membuat beberapa kawasan tergenang, salah satunya di Kecamatan Loa Janan Ilir.
Data yang diperoleh dari pihak kecamatan, ada 21 RT di dua kelurahan, yakni Tani Aman dan Simpang Tiga terendam air. Ketinggian bervariasi, mulai 30-60 centimeter.
Sebanyak 5.803 jiwa yang bermukim di kawasan tersebut, sebagiannya mengungsi, mengingat ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Masih dari data tersebut, wilayah yang tergenang air cukup tinggi adalah Jalan Barito, RT 18, Simpang Tiga, Loa Janan Ilir. Ketinggian air dibarengi dengan arus yang cukup deras.
Arsyad (55), selaku warga terdampak mengatakan, banjir telah menggenang di depan rumahnya sejak sepekan lalu. Debit air sempat menurun, namun pada Rabu (15/9), volumenya meningkat imbas dari hujan deras selama beberapa jam.
"Beruntung rumah saya tidak banjir. Kalau sampai masuk rumah, mungkin saya minta bantuan karena sudah tidak kuat lagi berjalan," sebut Arsyad.
Hal yang sama juga dilontarkan Amat (41), yang terpaksa menumpang di kediaman Arsyad akibat rumahnya terendam banjir. Menurutnya, jika hujan lebih dari satu jam, kawasan ini selalu menjadi langganan banjir.
"Syukurnya hari ini (Kamis) debit air mulai menurun. Semoga tidak turun hujan, sehingga air bisa surut dan kami bisa membersihkan rumah," tuturnya.
Bangun tenda dan dapur umum untuk keperluan masyarakat
Ketua RT 18 Simpang Tiga Hasbullah mendirikan dapur umum di sebelah rumahnya guna memenuhi kebutuhan warga. Aktivitas memasak dan kebutuhan logistik disiapkan melalui swadaya masyarakat, serta bantuan sembako yang diterima.
"Kalau bantuan datang kami siap menerima. Tapi kalau tidak, warga kami secara swadaya memasak untuk memenuhi asupan gizi masyarakat," sahutnya.
Menurut Hasbullah, banjir ini terjadi karena anak sungai yang ada di dekat permukiman itu mengalami pendangkalan. Sehingga, saat Sungai Mahakam pasang dan curah hujan tinggi, kawasan tersebut terendam air.
Selain itu, ia menduga kalau air bah juga dampak dari aktivitas tambang, lantaran air berwarna kuning kecokelatan.
"Kalau banjir pasti arusnya cukup deras. Selain itu, kalau warnanya keruh seperti ini biasanya karena tambang. Memang di sini selalu menjadi langganan tergenang akibat kiriman air dari atas," imbuh Hasbullah.
Sejak banjir menerjang Kecamatan Loa Janan Ilir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda segera menerjunkan tim untuk melakukan pendataan.
Plt Kepala BPBD Samarinda, Hambali menuturkan, selain kawasan Bengkuring, titik banjir juga ada di Kecamatan Loa Janan Ilir. Sejauh ini, pihaknya telah mendata warga yang terdampak dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
"Kami terus monitoring. Jika ada yang butuh bantuan, tim kami sudah siap membantu. Posko darurat dan dapur juga sudah dibangun guna memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir," tutup Hambali.
Sampai saat ini debit air terus mengalami penurunan secara signifikan. Namun warga tetap harus waspada, mengingat curah hujan di Kota Tepian masih terus tinggi sehingga rawan terjadi banjir susulan.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima17 Sep 2021