968kpfm, Samarinda - Bank Indonesia (BI) melaporkan, kembali normalnya aktivitas transportasi di Kaltim berdampak pada kondisi inflasi pada periode Mei 2023.
Dari laporan BI tersebut, inflasi gabungan dua kota IHK Kaltim yaitu, Samarinda dan Balikpapan pada Mei 2023 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya.
Masih dalam laporan itu, secara month-to-month (mtm) inflasi tercatat sebesar 0,20 persen (mtm) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar 0,42 persen (mtm). Sedangkan secara tahunan, inflasi Kaltim pada periode Mei 2023 tercatat sebesar 4,06 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,46 persen (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Kalimantan Timur, Ricky Perdana Gozali menerangkan,berdasarkan kelompok pengeluarannya, andil inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
"Sementara itu, kelompok transportasi mengalami deflasi," kata Ricky, dalam siaran resminya, belum lama ini.
Lebih jauh Ricky melanjutkan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,31 persen (mtm) atau memberikan andil sebesar 0,372 persen (mtm).
"Peningkatan inflasi kelompok ini bersumber dari kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti ikan layang, bayam, daging ayam ras, dan kacang panjang. Beberapa komoditas tersebut menjadi top 5 andil inflasi Kaltim berdasarkan komoditasnya," terangnya.
Kemudian, kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 1.98 persen (mtm). Hal tersebut didorong oleh tarif angkutan udara yang menjadi andil deflasi tertinggi pada periode ini dan menjadi faktor penurunan tekanan inflasi Kaltim Bulan Mei 2023. Hal ini sejalan dengan normalisasi permintaan tiket angkutan udara pasca libur HBKN Idulfitri.
Sebagai upaya menjaga stabilitas inflasi di kaltim, TPID se-Kalimantan Timur terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi. TPID secara aktif melakukan sinergi baik di Provinsi serta kota/kabupaten dalam melakukan berbagai upaya program pengendalian inflasi.
"Dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan, TPID se-Kalimantan Timur secara rutin melaksanakan sidak dan monitoring langsung ke lapangan untuk mengecek harga, produksi, dan distribusi kebutuhan bahan pangan serta menjaga ketersediaan pangan, baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota," tulis Ricky dalam rilis tersebut.
Sedangkan dalam upaya menjamin keterjangkauan harga beras dan komoditas pangan lainnya, TPID se-Kaltim telah melaksanakan operasi pasar melalui SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang secara rutin dilakukan baik di Samarinda dan Balikpapan.
Kemudian, untuk penguatan penguatan koordinasi dengan pusat, TPID Kaltim secara rutin mengikuti rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi dengan Kemendagri secara mingguan guna mensinergikan antara TPIP dan TPID.
Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan selalu berkoordinasi guna menjaga inflasi agar tetap terkendali. Inflasi yang terkendali tentunya dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang lebih sejahtera," tandasnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima16 Jun 2023