968kpfm, Samarinda - Menurut laporan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, ketidakpastian global yang ditimbulkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) membuat perekonomian mengalami perlambatan. Kendati demikian pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2020 tetap positif, yakni sebesar 1,27 persen (yoy).
Angka tersebut membuat Kaltim bertengger di bawah pertumbuhan ekonomi nasional dan wilayah lain di Pulau Kalimantan, yang tumbuh sebesar 2,97 persen (yoy) dan 2,49 persen (yoy).
Kepala KPw BI Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono menyebutkan, perlambatan ekonomi di Kaltim disebabkan adanya tekanan dari seluruh komponen. Mulai dari konsumsi masyarakat, investasi, pengeluaran pemerintah daerah hingga aktivitas ekspor.
Tutuk melanjutkan, perlambatan ekonomi bersumber oleh penurunan kinerja lapangan usaha (LU) pertambangan serta terhambatnya realisasi investasi seiring munculnya pandemi Covid-19.
"Produksi Kaltim tercatat mengalami kontraksi sebesar -6,17 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh positif yang bersumber dari kinerja IUP yang mengalami kontraksi," kata Tutuk saat konferensi pers virtual, Selasa (12/5/2020).
Kemudian BI mencatat, Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I 2020 ada sebesar Rp 0,97 triliun setelah sebelumnya tercatat mencapai Rp 2,07 triliun pada triwulan I 2019.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMDN) triwulan I 2020 baru mencapai Rp 3,7 triliun. Lebih rendah dibandin triwulan I 2019 yang mencapai Rp 7,16 triliun.
"Beberapa rencana investasi tertunda, terutama pembelian mesin produksi dari Tiongkok dan Taiwan menyusul outbreak Covid-19," sebut Tutuk.
Lebih lanjut Tutuk menerangkan, kinerja ekspor Kaltim tercatat tumbuh sebesar 2,86 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 1,55 persen. Sumbernya, dari peningkatan ekspor pupuk yang tercatat tumbuh cukup signifikan mencapai 404,71 persen.
"Peningkatan produksi tersebut sejalan dengan program kerja persahaan pupuk di Kaltim untuk menurunkan durasi hingga frekuensi Unscheduled Shutdown. Selain itu, kinerja LU industri pengolahan juga masih tumbuh sebesar 3,23 persen pada triwulan I 2020 yang bersumber dari adanya peningkatan produksi di kilang minyak Balikpapan serta aktivitas produksi CPO yang mengalami peningkatan pada triwulan-I 2020,” jelasnya.
Tutuk mengingatkan Pemprov Kaltim, kalau pertumbuhan ekonomi Kaltim selama 2020 diperkirakan bisa mengalami kontraksi jika pandemi Covid-19 berkepanjangan dan menyebabkan permintaan mitra dagang tertekan. Hal tersebut terutama bersumber dari tekanan pada sektor pertambangan.
"Kami dari BI Kaltim terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan otoritas vertikal terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah, serta mendorong percepatan transformasi ekonomi, terutama peningkatan ekspor barang dan jasa pariwisata yang memiliki nilai tambah lebih tinggi serta aliran masuk modal, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA),” pungkas Tutuk.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima12 May 2020