968kpfm, Samarinda - Isu kriminalisasi terhadap guru terus menjadi perhatian utama bagi kalangan Legislator Karang Paci. Hal itu disampaikan oleh Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, setelah menghadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Kantor Gubernur Kaltim pada Kamis (28/11).
Sapto menuturkan, hari guru adalah momen penting untuk mengapresiasi peran besar para guru. Menurutnya, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka memiliki andil besar dalam membentuk pendidikan berkualitas, membantu siswa mengembangkan potensi, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
"Kesuksesan banyak individu, termasuk para pejabat di Kaltim tidak terlepas dari jasa para guru. Tanpa guru, tidak mungkin kita bisa menjadi seperti ini," tegas Sapto, Kamis (28/11).
Namun di era sekarang, Politisi Golkar ini mengungkapkan keprihatinannya terkait banyaknya kasus kriminalisasi guru oleh siswa atau orang tua siswa karena hal-hal sepele.
Dengan adanya Undang-Undang Perlindungan Anak, guru tingkat SD dan SMP seringkali menghadapi laporan hukum akibat tindakan mendidik seperti menegur, menjewer, atau mencubit siswa.
"Guru pasti bertindak dalam batas wajar. Jika ada kesalahan, wajar saja jika siswa ditegur atau diberikan sanksi ringan. Jangan sampai hal seperti ini dianggap pelanggaran hingga dilaporkan," imbuh Sapto.
Sapto juga menyoroti peran orang tua dalam mendukung guru. Ia menjelaskan, anak-anak yang bersekolah berada di bawah tanggung jawab guru. Sehingga orang tua harus membiarkan sekolah menangani masalah yang terjadi.
"Kalau memang tidak mau anaknya ditegur, dididiklah sendiri di rumah," tekannya.
Lebih lanjut, Sapto berharap di era pemerintahan yang baru, kurikulum pendidikan dapat dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman, sehingga kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia bisa semakin maju dan berdaya saing.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 Dec 2024