968kpfm, Samarinda - Belakangan terakhir terjadi kasus penolakan pasien baru covid-19 di Samarinda. Bukan tanpa alasan, saat ini sejumlah rumah sakit masih mengalami kelangkaan oksigen.
Terlebih, banyak tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit yang juga terpapar virus corona.
Berbagai opsi untuk memecahkan masalah ini sebenarnya telah digaungkan pemerintah. Mulai dari membangun rumah sakit baru hingga menambah nakes.
Namun kedua hal tersebut bukan perkara mudah. Diperlukan tempat yang sangat representasif dan kebutuhan nakes yang mencukupi.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padilah Mante Runa menerangkan, bahwa banyak dokter muda dan perawat yang enggan ke garda terdepan karena alasan keselamatan. Padahal daerah ini sedang kekurangan nakes.
"Ini kami lagi bahas, mencari tempat (lokasi rumah sakit darurat covid-19) yang mana bagusnya. Karena kita tidak mungkin membangun," kata Padilah saat dihubungi salah satu awak media di Samarinda lewat saluran telepon.
"Seumpama kami dapat (lokasi rumah sakit darurat covid-19) nakesnya lagi dipikirkan. Karena nakes itu sekarang jarang yang mau," lanjutnya.
Kebijakan mempercepat penyelesaian studi mahasiswa penyelesaian studi mahasiswa kedokteran dan pendidikan keperawatan memang sudah dikeluarkan.
Namun bukan hal mudah mengajak para dokter muda berjibaku menangani covid-19. Sebaliknya, memanfaatkan dokter yang sudah senior justru sangat berisiko.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima31 Jul 2021