968kpfm, Samarinda - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2021 diproyeksi kembali turun. Sebelumnya, provinsi ini digadang-gadang menerima dana daerah sebesar Rp 9 triliun.
Kemudian, turunnya harga batu bara dan minyak dunia, disebut mempengaruhi kemerosotan jumlah APBD murni tahun 2021 yang diterima Kaltim. Potongan hampir menyentuh Rp 1 triliun. Benua Etam diprediksi hanya memperoleh Rp 8,2 triliun.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Seno Aji mengatakan, APBD murni 2021 terpotong di dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat, karena harga batu bara dan bahan bakar minyak (BBM) menurun.
"Masih dibicarakan mana saja prioritas, yang tidak kita drop. Mudah-mudahan pekan depan sudah ada hasilnya," kata politisi Parta Gerindra itu, saat ditemui usai pertemuan dengan Bappeda Kaltim, belum lama ini.
Terpangkasnya APBD 2021, mendorong DPRD Kaltim sepakat untuk membatalkan kegiatan kontrak tahun jamak. Seperti jalan layang di Rapak, Balikpapan dan pembangunan RSUD AW Sjahranie.
Legislatif di Karang Paci --sebutan Gedung DPRD Kaltim-- juga meminta Pemprov Kaltim memprioritaskan pembangunan krusial. Yakni jalan poros antar daerah yang dapat menunjang akses menuju Ibu Kota Negara (IKN) Baru.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima05 Nov 2020