968kpfm, Samarinda - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Samarinda meyakini bahwa media punya peran penting dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
Koordinator Hukum, Humas, Data dan Informasi Bawaslu Samarinda, Daini Rahmat mengungkapkan, penyelenggara pemilu dan stakeholder terkait diharapkan bisa menyatukan visi guna membentuk citra positif menjelang Pemilu 2024.
Bukan tanpa alasan. Daini menjelaskan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi penyelenggara jika berkaca pada Pemilu 2019 lalu.
Dari pengalaman kontestasi politik tersebut, banyak penyelenggara yang kelelahan. Bahkan ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia.
Ia pun khawatir hal serupa bakal terjadi di Pemilu 2024. Sebab, jumlah kotak suara yang akan dihitung penyelenggara masih tetap sama, yakni 5 kotak suara. Hal itu mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
"Kita masih menggunakan UU Nomor 7 tahun 2017, akan ada lima kotak yang dihitung. Maka kemungkinan terjadi yang serupa," kata Daini saat ditemui di ruangannya, Kamis (2/6).
Daini juga khawatir, peristiwa itu dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu 2024. Terlebih ada anggapan bahwa honor penyelenggara pemilu masih minim dengan beban kerja yang berat.
"Target kami, supaya masyarakat itu tidak melihatnya sebagai kekhawatiran. Terlebih ada isu kenaikan honor KPPS. Ini diharapkan jadi variabel," sambung Daini.
Bawaslu Samarinda pun menghimpun media dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Kehumasan, Peliputan dan Dokumentasi Dalam Persiapan Pemilu Serentak 2024. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Aston Samarinda, Senin (30/5).
Selain praktisi media, Bawaslu Samarinda turut mengundang mahasiswa dan stakeholder pemerintahan. Hanya saja, Daini menilai acara tersebut masih belum efektif karena tidak semua media di Samarinda dan stakeholder bisa diundang. Keterbatasan anggaran disebutnya sebagai kendala.
"Anggaran yang digunakan untuk mengundang stakeholder masih kurang. Kami dibatasi, memang belum efektif," ucapnya.
Kendati demikian, Daini berharap, melalui kegiatan itu tercipta komitmen bersama antara penyelenggara pemilu baik Bawaslu dan KPU serta stakeholder untuk mewujudkan kesuksesan Pemilu 2024.
Ia juga berharap, pada pemilu yang akan terselenggara dua tahun lagi itu, anggaran penyelenggara pemilu mendapat kenaikan. Lantaran ada beberapa hal terkait pemilu yang perlu disosialisasikan secara masif.
"Paling tidak ada kenaikan, ada beberapa sosialisasi dari kami belum cukup, bukan berarti tidak efektif untuk menyentuh masyarakat," ucapnya mengakhiri wawancara.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima03 Jun 2022