Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 10 May 2021

BBPOM Samarinda Temukan Jajanan Mengandung Boraks dan Rhodamin di Pasar Ramadan

968kpfm, Samarinda - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda telah melakukan intensifikasi atau penggalakan mengawasi peredaran bahan makanan saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

Setelah beberapa hari melakukan intensifikasi bersama instansi terkait, BBPOM Samarinda langsung menyampaikan hasilnya dalam konferensi pers yang digelar di Aula BBPOM Samarinda, Senin (10/5/2021).

Kepala BBPOM Samarinda, Sem Lapik mengatakan, intensifikasi ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya peredaran bahan makanan yang berbahaya bagi masyarakat. Beberapa ritel, grosir dan jajanan di Pasar Ramadan turut diambil sampel untuk pemeriksaan kandungan bahan makanan.

"Setidaknya ada 19 ritel makanan dan 81 sampel makanan yang diperiksa secara acak. Baik yang berada di Kota Tepian atau kabupaten/kota sekitar," ucap Sem Lapik, Senin (10/5).

Dari seluruh sarana tersebut, kata Sem Lapik, terdapat 4 sampel makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti boraks pada kerupuk di kawasan Tenggarong, serta cendol di Samarinda yang kedapatan menggunakan bahan pewarna tekstil rhodamin.

"Bahan berbahaya tersebut kami temukan di pasar ramadan. Sementara untuk di retail dan grosir, kami tidak menemukan adanya makanan yang kadaluarsa ataupun ilegal," ungkap Sem Lapik.

Sem Lapik menjelaskan, kerupuk yang mengandung boraks tersebut diketahui bukan olahan dari Kaltim. Berbeda halnya dengan olahan cendol yang mengandung rhodamin di Kota Tepian.

Menurut Sem, pedagang cendol tersebut tidak mengetahui bahwa pewarna yang digunakan sangat berbahaya bagi masyarakat.

"Sehingga kami berikan teguran, dan memberikan edukasi kepada mereka agar tidak menggunakan bahan-bahan ini lagi," tegasnya.

Lebih lanjut, Sem Lapik juga mengapresiasi seluruh sarana, baik pedagang atau distributor yang mulai paham tentang keamanan pangan di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.

Sem berharap, dalam proses intensifikasi ke depan, tidak ada lagi bahan makanan berbahaya yang ditemukan di dalam jajanan olahan pedagang ataupun distributor.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵