Belum Makan Dua Hari, Juhairi Nekat Pukul Mahasiswi yang sedang Salat

Pendengar KP (Samarinda) - Muhammad Juhairi, pelaku kasus pemukulan seorang mahasiswi yang sedang salat di Masjid Al Istiqomah, Jalan Antasari, Samarinda, berhasil diringkus oleh tim gabungan Polda Kaltim, Polresta Samarinda, serta jajaran Polsek, Rabu (2/1).

Pelaku tertangkap setelah buron beberapa hari, di kediamannya yang berada di kawasan Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, sekitar pukul 14.00 WITA.

Kanit Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono mengungkapkan, usai melakukan pemukulan, Juhairi langsung pulang ke Sangasanga, lalu menggunakan motor tetangganya untuk kabur ke Balikpapan dan Sangatta.

"Setelah kehabisan uang, Juhairi kembali ke Sangasanga, saat itulah kami meringkusnya," ucap Sudarsono, Rabu (2/1).

Dari hasil penyelidikan, Sudarsono menuturkan, motif Juhairi melakukan pemukulan karena dirinya belum makan selama dua hari semenjak bekerja sementara sebagai penjaga Masjid Al Istiqomah di Jalan Antasari.

"Kasus ini murni tindakan kriminal, bukan karena kebencian terhadap suatu agama tertentu," tegas Sudarsono.

Menurut pengakuan Juhairi, sudah selama dua hari ini dirinya menginap di Masjid Al Istiqamah. Dirinya menggantikan sementara penjaga masjid, yang istrinya tengah sakit.

"Saya tidak meminta bayaran, yang penting saya dikasih makan," ucap Juhairi.

Saat kejadian, Juhairi sendiri belum makan selama dua hari. Dirinya pun sempat menegur mahasiswi tersebut, sebelum menjalankan shalat.

"Entah setan apa yang merasuki saya, secara tiba-tiba saya langsung memukul korban," ungkap Juhairi.

Juhairi menegaskan, dirinya tidak berniat membunuh mahasiswi tersebut. "Saya hanya ingin mengambil uangnya untuk makan," sahut pria bertato ini.

Akibat perbuatannya, Juhairi dituntut dengan pasal 351 tentang penganiayaan, dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun. Sementara untuk motor yang dibawa oleh Juhairi, telah dikembalikan kepada pemiliknya karena tidak sempat dijual.

Dokumentasi: KPFM Samarinda/Muhammad Noor Fajar

Penulis : Fajar

Editor : Maul