Main Image
Dunia
Dunia | 27 Feb 2020

Bentuk Tim IBM, BNN Optimalkan Peran Masyarakat Cegah Narkoba Beredar

KPFM SAMARINDA - Indonesia tengah berada dalam peperangan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Berbagai pola pengiriman dilakukan bandar narkoba untuk menyelundupkan barang haramnya ke Indonesia.

Tercatat, narkotika yang tersebar di Indonesia berasal dari negara Inggris, Turki, Amerika Serikat, Tiongkok, India hingga beberapa kawasan di Timur Tengah dan sejumlha negara Asia Tenggara.

Dilihat dari sisi geografis, Indonesia menjadi sasaran empuk para bandar menyelundupkan narkoba. Selain minimnya pengawasan di wilayah perbatasan, jumlah penduduk yang sangat besar juga menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial.

Di antara 34 provinsi di Indonesia, Kaltim menjadi salah satu daerah yang rawan akan peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Rute peredaran kebanyakan melalui jalur laut dan darat. Melewati wilayah Malaysia dan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) serta Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Jumlah permintaan yang tinggi, dibarengi dengan wilayah yang cukup terbuka, membuat peredaran narkotika di Benua Etam semakin masif, terutama di Samarinda. Dari data yang dihimpun Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, tercatat ada sekitar 11 wilayah di Kota Tepian yang rawan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkotika.

Guna menekan tingkat peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Samarinda, BNNP Kaltim terus berupaya melakukan proses rehabilitasi terhadap masyarakat yang telah terjerumus dalam jeratan narkoba. Namun setelah melalui proses rehabilitasi pun, terkadang masih ada saja orang yang kembali mengkonsumsi narkoba.

Kepala BNNP Kaltim, Brigjen Pol Raja Haryono menuturkan, dalam realitasnya hal tersebut memang bisa saja terjadi. Oleh karena itu, dirinya berharap agar seluruh instansi terkait, terutama dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan komunitas, untuk memberikan sarana edukasi kepada mantan pengguna narkotika yang telah direhabilitasi.

"Kita juga harus melakukan pengawasan terhadap mereka, agar tidak terjerumus lagi ke jerat narkoba. Contohnya dengan menyediakan lapangan pekerjaan, mengingat mereka telah kami bekali keahlian dalam masa rehabilitasi," kata Raja, disela sela Rakor pasca rehabilitasi BNNP Kaltim, Rabu (26/2) pagi.

Tidak sampai di situ, BNNP Kaltim juga membentuk tim intervensi berbasis masyarakat (IBM) untuk mencegah peredaran narkotika. Selain hal tersebut, IBM juga berperan aktif dalam mendeteksi bahaya narkoba di lingkungan masyarakat, untuk selanjutnya diberitahukan kepada petugas BNN.

"Hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa peduli menyelamatkan putra putri kita. IBM juga diharapkan dapat memberikan informasi baik ke masyarakat maupun ke BNN," pungkasnya.

 

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵