Main Image
Ekonomi
Ekonomi | 04 Oct 2023

Beras dan Ikan Layang jadi Penyumbang Inflasi Kaltim

968kpfm, Samarinda - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kaltim melaporkan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memiliki kontribusi tertinggi terhadap inflasi pada periode September 2023.

Hal itu diketahui beradasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang menggabungkan dua kota IHK di Kaltim pada periode September 2023, tercatat inflasi sebesar 0,12 persen (mtm), 3,07 persen (yoy), atau 2,49 persen (ytd).

Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto menerangkan, laju IHK pada September 2023 mengalami inflasi setelah pada periode sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,02 persen (mtm) dengan laju inflasi tahunan 3,82 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 2,37 persen (ytd).

"Adapun inflasi bulanan pada periode ini lebih rendah dibandingkan dengan tingkat nasional yang mencatatkan inflasi sebesar 0,19 persen (mtm)," terang Budi, dalam rilis resminya.

Kelompok transportasi juga menjadi penyumbang inflasi Kaltim. Namun, lebih rendah dari periode sebelumnya seiring deflasi yang terjadi pada komoditas angkutan udara.

"Untuk komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kaltim pada periode pelaporan, ada beras, ikan layang, kacang panjang, jagung manis, dan bensin," sebut Budi.

Masih dalam rilis yang sama, Budi menegaskan, untuk menjaga stabilitas inflasi di Kaltim, pihaknya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim terus berupaya untuk mengendalikan inflasi lewat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Melalui inflasi yang terkendali diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang lebih sejahtera," pungkasnya.

Penulis: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵