Pendengar KP (Samarinda) - Kota Tepian kembali menjadi tempat tujuan menteri dari kabinet kerja Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Kali ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, yang singgah ke Samarinda untuk melakukan kunjungan kerja, pada Jumat (8/3).
Dalam kunjungannya ini, Siti Nurbaya tampak melakukan tinjauan menuju Kebun Raya Universitas Mulawarma (Unmul) Samarinda, sekaligus melakukan penanaman pohon di areal tersebut dengan didampingi oleh Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi.
"Tolong Pak Hadi bisa menjaga hutan ini agar tidak diserobot oleh pertambangan batu bara serta masyarakat," tegas Siti, Jumat (8/3) pagi.
Usai meninjau Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS), Siti Nurbaya segera mengunjungi Fakultas Kehutanan Unmul. Setibanya di Kampus terbaik di Provinsi Kaltim, Siti Nurbaya langsung disambut oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor. Kehadiran Siti Nurbaya ini tentu mengundang perhatian bagi mahasiswa Unmul, terlebih dirinya dijadwalkan untuk mengisi kuliah umum kepada dosen dan mahasiswa.
Sayangnya, saat sedang mengisi kuliah umum di Gedung Bundar Fakultas Kehutanan Unmul, Siti Nurbaya langsung disambut dengan aksi gabungan mahasiswa serta aktivis dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) yang meminta kepada Menteri LHK mengusut tuntas hilangnya nyawa 32 orang akibat lubang tambang di Kaltim.
"Kami mendesak kepada Menteri LHK menggunakan otoritasnya, untuk menindak dan menjerat semua pelaku kejahatan lingkungan yang selama ini menyebabkan permasalahan di Kaltim," ungkap Dinamisator Jatam, Pradarma Rupang, Jumat (8/3).
Usai mengisi kuliah umum, Siti Nurbaya segera berjumpa dengan rekan rekan media di Samarinda. Ketika ditanya mengenai tindakan pemerintah terhadap hilangnya nyawa 32 korban tambang di Kaltim, Siti mengatakan, secara umum, lahan kritis seperti itu sedang ditangani dan hal tersebut merupakan permasalahan lama yang saat ini mau diperbaiki.
"Pemerintah telah memberikan langkah konkret dengan mewajibkan para pemegang izin pertambangan, untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang, dengan melakukan penanaman pohon, dan lain lain," ucap Siti.
Setelah berjumpa dengan awak media, Siti Nurbaya yang harusnya bertemu dengan massa aksi. Namun dirinya tampak segera bergegas pergi melalui pintu samping Gedung Bundar Fakultas Kehutanan Unmul, sehingga membuat massa kecewa karena gagal menemui Menteri LHK Republik Indonesia.
Dokumentasi: KPFM Samarinda/Muhammad Noor Fajar
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima11 Mar 2019