968kpfm, Samarinda - Kawasan Berambai di Samarinda Utara menawarkan banyak wisata alam yang memanjakan mata. Ada beberapa lokasi yang ditawarkan seperti puncak, air terjun, gua dan arena trail bagi para pemuja adrenalin atau pecinta olahraga ekstrim.
Dari sekian banyak puncak di kawasan Berambai, satu yang menarik perhatian banyak wisatawan, yakni Puncak Samarinda. Memiliki ketinggian 260-270 meter. Ketika sebelum wabah Covid-19 merebak di Kota Tepian, sedikitnya ada 300 pengunjung yang menyambangi tempat ini pada akhir pekan.
"Sayangnya di kondisi pandemi seperti sekarang wisatawan yang berkunjung sangat sedikit. Ini ditambah dengan musim hujan, jadi aksesnya sedikit sulit dilalui karena sebagian jalanan belum dicor," ungkap pengelola puncak Samarinda, Catur Febriananto.
Pengelola puncak Samarinda juga menyediakan spot untuk berkemah, mengingat panorama alam yang ditampilkan saat matahari terbit serta taman bunga yang indah membuat pengunjung takjub akan ciptaan yang maha kuasa.
Hal tersebut ditambah dengan lautan awan yang menutupi daratan di bawah puncak layaknya negeri di atas awan. Tidak perlu merogoh kocek dalam untuk masuk ke puncak samarinda. Pengunjung cukup membayar biaya masuk sebesar Rp 10.000 per orang untuk menikmati segala keindahan di lokasi tersebut.
"Rata-rata mereka berkemah disini. Kami juga menyediakan penginapan bagi wisatawan, serta paket menuju destinasi wisata di kawasan Berambai," ucap pengelola puncak Samarinda, Catur Febriananto.
Banyak Gua untuk Dieksplor
Tidak hanya menawarkan panorama alam, pengelola "Puncak Samarinda" juga menerima pengunjung yang ingin menjelajahi hutan menuju gua yang tersembunyi. Terdapat lebih dari 9 gua yang sudah berhasil ditemukan warga di kawasan Berambai.
Tidak gampang untuk menuju lokasi gua, pengunjung harus mendaki dan menuruni bukit yang licin agar bisa menikmati keindahan gua yang disebut warga sekitar dengan sebutan Gua Kelelawar.
Salah seorang pengunjung, Ayu Rahmatiah membeberkan, perjalanan menuju goa sangat luar biasa. Meski cukup sulit lantaran sebelumnya hujan, tetapi lelahnya terbayarkan usai melihat keindahan gua kelelawar.
"Lokasinya masih asli dan medannya cukup sulit. Tapi semua terbayarkan setelah tiba di lokasi gua yang masih alami," sebutnya.
Senada dengan Ayu, salah satu pengunjung pria bernama M Yahya menerangkan bahwa kondisi gua masih alami dengan menampilkan susunan stalaktit dan stalagmit yang indah, tetesan air yang masih segar dan habitat kelelawar yang cukup banyak.
"Memang terlihat masih alami guanya. Harapannya, pengelola bisa menjaga keaslian gua ini dan memperbaiki akses untuk menuju gua," tandasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima15 Mar 2021