968kpfm, Samarinda - Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltim, Tutuk SH Cahyono mengatakan, ada banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kaltim yang terdampak Covid-19.
Dia menjelaskan, dari 384 UMKM di Kaltim yang terkena imbas penyebaran virus corona adalah masyarakat golongan bawah. Penurunan penjualan UMKM berada di angka 90,10 persen.
"Ini dikarenakan keterbatasan aktivitas jual beli di tengah social distancing atau physical distancing yang digaungkan pemerintah," kata Tutuk dalam video telekonferensinya dengan awak media, belum lama ini.
Tutuk menyebutkan, kondisi membuat pelaku UMKM menurunkan harga barang atau jasa yang dijualnya. Data BI melaporkan, 47,40 persen UMKM melakukan penurunan untuk menarik minat pembeli.
"Sebanyak 59,60 persen menyebutkan bahwa ketersediaan bahan baku juga mengalami penurunan jika dibandingkan kondisi normal dikarenakan terbatasnya proses distribusi," terang Tutuk.
Selain menyelamatkan usaha mereka, lanjut Tutuk, pelaku UMKM juga harus menyelamatkan para pegawai yang bekerja di tempat mereka. Berdasarkan data dari BI, 49,20 persen UMKM melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam rangka efisiensi di tengah penjualan yang kian menurun.
"Kemudian 86,20 persen UMKM yang memiliki cicilan menyebutkan kurang sanggup membayar cicilan selama Covid-19 ini masih berlangsung," ungkapnya.
Tutuk menegaskan, dalam kondisi seperti ini peran serta dan campur tangan pemerintah, baik dari pusat maupun daerah sangat dibutuhkan. Apabila tidak ada stimulus, maka dapat dipastikan akan ada banyak UMKM yang gulung tikar.
"Kebijakan pemerintah pusat yakni Perpu No 1 Tahun 2020 direspons positif oleh UMKM. Walau masih banyak UMKM yang belum mengetahui kebijakan tersebut. Bantuan langsung dan keringanan pembayaran cicilan serta biaya rutin (listrik, air, dan pajak) menjadi kebijakan yang sangat diharapkan oleh para UMKM,” sahutnya.
Meski dihadapkan dengah ketidakpastian, Tutuk menambahkan, solusi yang dapat diambil pelaku UMKM agar bertahan di dunia usaha adalah memaksimalkan penjualan secara online atau daring.
"Sebagian besar UMKM mencoba melakukan jual beli menggunakan platform digital dengan skema delivery. Kami berharap, pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu, sehingga kegiatan ekonomi masyarakat kembali dapat bergeliat lagi," tutup Tutuk.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima19 May 2020