Bilebante Sukses Ubah Tambang Pasir Jadi Desa Wisata, Pelajaran Bagi Kaltim

968kpfm, Samarinda - Desa Wisata Hijau Bilebante di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), bisa jadi percontohan untuk pengembangan pariwisata di Kaltim.

Desa yang sebelumnya dikenal sebagai tambang pasir ini berhasil bertransformasi menjadi destinasi wisata unggulan melalui inovasi masyarakat lokal dan kerja sama berbagai pihak.

Desa Wisata Hijau Bilebante menawarkan beragam atraksi wisata berbasis keindahan alam, tradisi, dan inovasi, seperti tur bersepeda, naik Cidomo (kereta kuda khas Lombok), terapi spa, hingga permainan tradisional.

Direktur Wisata Hijau, Pahrul Azim, menyebutkan bahwa keberhasilan ini lahir dari kreativitas masyarakat.

"Alhamdulillah, melalui kerja keras dan kreativitas, desa kami kini dikenal luas sebagai desa wisata hijau. Kami menciptakan paket wisata yang menggabungkan budaya Sasak dan Bali, menjadikan pengalaman berkunjung lebih kaya dan autentik," ujarnya.

Keberhasilan Desa Bilebante tak lepas dari penerapan prinsip 3A2P (atraksi, aksesibilitas, amenitas, promosi, dan partisipasi).

Salah satu atraksi menarik di desa tersebut adalah Tari Peresean, ritual tradisional permohonan hujan di mana dua pria saling beradu tongkat rotan dan tameng kulit kerbau.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto menilai, desa-desa di Benua Etam memiliki potensi serupa untuk dikembangkan.

Ia mencontohkan, Desa Budaya Pampang di Samarinda sebagai destinasi yang dapat menarik wisatawan jika dikelola dengan komitmen tinggi dari pemerintah daerah dan kerja sama dengan sektor swasta.

“Tempat kita punya potensi yang tidak kalah menarik. Pemerintah daerah harus punya komitmen, termasuk bekerja sama dengan tour wisata. Ketika ada tamu, diarahkan ke daerah wisatanya," katanya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku wisata, dan komunitas lokal.

"Komitmen bersama dengan penyelenggara jasa wisata menjadi sangat penting. Hal-hal itu yang menjadi kunci sukses kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di NTB," jelasnya.

Penulis: Maul