968kpfm, Samarinda - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim menjalin kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kaltim dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Bumi Etam.
Caranya, BKKBN Kaltim menggalakan gerakan bapak asuh anak stunting dengan mengajak BAZNAS Kaltim untuk menjadi salah satu bapak asuh. Hal itu dilakukan dalam kegiatan pertemuan liputan percepatan penurunan stunting melalui gerakan bapak asuh anak stunting di Yens Delight Coffee and Pastry, Jalan Juanda, Samarinda, Senin (21/11).
Kepala BKKBN Kaltim, Sunarto menuturkan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 dan diperkuat dengan Peraturan BKKBN RI (Perban) Nomor 12 Tahun 2021 menyatakan bahwa pihaknya harus mencari bapak asuh anak stunting sebanyak-banyaknya.
"Kita sadari bahwa anggaran pemerintah saja tidak cukup untuk mengentaskan stunting. Makanya kami mendorong kerjasama dari berbagai mitra untuk menjadi bapak asuh anak stunting. Sebelumnya kami sudah menjalin kerjasama dengan TNI di berbagai tingkatan," jelas Sunarto.
Bapak asuh anak stunting sendiri, kata Sunarto, memiliki peran mengasuh anak yang divonis menderita stunting untuk ikut serta menanggulanginya dengan cara memenuhi kebutuhan gizi mereka. Biayanya tidak besar, di mana bapak asuh ini hanya menyediakan biaya Rp 15 ribu per hari selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak stunting.
"Jika dikalkulasikan, satu anak stunting akan dibiayai sebesar Rp 2,7 juta. Enam bulan itu dirasa cukup oleh ahli gizi untuk memperbaiki kondisi stunting sehingga mereka dapat tumbuh kembang layaknya anak-anak lain," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kaltim, Ahmad Nabhan menyatakan, pihaknya mengapresiasi langkah BKKBN Kaltim untuk berkolaborasi membantu masyarakat yang kurang mampu, dalam hal ini anak yang divonis menderita stunting.
"Kami di BAZNAS memang sudah ada aturan dalam penyaluran dana zakat, infaq dan shadaqah. Tentu penyalurannya akan kami fokuskan kepada saudara kita yang kurang mampu, salah satunya saudara kita yang menderita stunting," tekannya.
Memang untuk saat ini BKKBN Kaltim dan BAZNAS Kaltim masih terus melakukan pembicaraan untuk ikut serta dalam program gerakan bapak asuh anak stunting. Hal itu dilakukan karena dari lima pimpinan BAZNAS Kaltim, hanya dua yang dapat hadir dalam kegiatan ini.
"Kami akan bicarakan dulu dengan pimpinan BAZNAS se-Kaltim. Karena sekecil apapun dana yang keluar, kami berlima harus sepakat agar dapat disalurkan. Untuk proses penyalurannya nanti tentu akan kami bicarakan bentuknya seperti apa," pungkasnya.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima21 Nov 2022