968kpfm, Samarinda - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengakui harga komoditi telur masih tinggi. Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Pasar Merdeka yang berlokasi di Jalan Merdeka, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Rabu (31/8).
Dalam lawatannya ke Kota Tepian tersebut, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang kerap disapa Zulhas itu sempat berbincang dengan pedagang telur. Ia sempat terkejut ketika mengetahui telur di Samarinda dijual per piring, bukan per kilo.
Dari hasil dialog antara Zulhas dengan pedagang, diketahui harga telur di Samarinda berada di angka Rp 31.000-Rp 32.000 per kilogram. Harga ini, menurutnya masih di atas ambang normal.
"Telur di sini masih tinggi. Mereka (pedagang) rata-rata mengambil dari Surabaya (Jawa Timur) dengan harga Rp 27.000 per kilogram. Namun sampai sini harga tersebut naik sebesar Rp 31 ribu per kilogram. Memang perlahan harganya akan turun dan semoga pekan depan harganya sudah stabil," tutur Zulhas usai tinjauannya ke Pasar Merdeka, Rabu (31/8).
Ia menerangkan, melonjaknya harga telur ditengarai akibat kenaikan harga pakan ayam dan transportasi.
Menurut Zulhas, pemerintah daerah melalui wali kota maupun gubernur mampu melakukan intervensi dengan menggunakan dana cadangan untuk subsidi transportasi.
"Jadi jika kepala dinas mengecek harga bahan pokok di pasar mengalami kenaikan 10 persen, pemerintah daerah bisa memakai dana cadangan subsidi transportasinya. Sehingga biaya transportasi dapat ditekan dan mampu menstabilkan harga bahan pokok yang naik," ungkap Zulhas.
Harga bahan pokok lainnya juga tak luput dari pantauan Zulhas. Seperti cabai keriting, cabai rawit dan cabai hijau berkisar di angka Rp 45.000-Rp 50.000 per kilogram.
Zulhas menilai, harga tersebut sudah dianggap stabil lantaran sebelumnya harga cabai sempat menyentuh Rp 120.000 per kilogram.
Layaknya cabai, harga bawang dan minyak goreng juga masih terjangkau, di mana bawang memiliki harga Rp 30.000 per kilogram dan minyak goreng Rp 14.000 per liter.
Untuk komoditi ayam hidup, harga di pasaran berkisar di angka Rp 27.000 per kilogram. Harga ini terbilang sangat murah karena modal yang dikeluarkan peternak diketahui sebesar Rp 24.700 untuk ayam hidup. Padahal harga ayam hidup di tingkat peternak dijual dengan harga Rp 17.000 per kilogram, di mana pedagang mengambil untung Rp 10.000.
"Kalau begini terus peternak bisa merugi. Normalnya harga ayam di pasaran itu Rp 33.000-Rp 35.000 per kilogram, serta harga di tingkat peternak itu Rp 25 ribu," imbuh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu.
Zulhas juga sempat membelikan masing-masing sepiring telur ayam untuk dua warga yang berada di Pasar Merdeka. Tak hanya itu, ia juga tampak memborong cabai, serta menjajakan minyak goreng murah kepada masyarakat.
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima31 Aug 2022