KPFM SAMARINDA - Wilayah Kota Samarinda saat ini tengah memasuki kondisi musim panas dengan intensitas curah hujan yang cukup jarang terjadi.
Hal ini disebabkan adanya perubahan aliran angin, yang menyebabkan perubahan iklim. Padahal, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan akan terjadi musim penghujan di periode ini.
Forecaster BMKG Kota Samarinda, Faisal Wempy saat dihubungi via saluran telepon, Kamis (5/3/2020), mengatakan, akan terjadi ketidakmerataan turunnya hujan di beberapa daerah di Kaltim.
"Pada Dasarian I Maret 2020, sebagian besar wilayah Kalimantan Timur diperkirakan akan terjadi curah hujan lebih dari 75 milimeter di Kabupaten Kutai Timur bagian Barat, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Barat," ujarnya.
Sementara, curah hujan lokal lebih dari 150 milimeter diprediksi bakal terjadi di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu bagian Barat dari tanggal 1 hingga 10 Maret.
"Angin dari daratan atau Monsun Asia jadi cukup kuat mempengaruhi fenomena hujan di wilayah Indonesia. Yang mana asalnya membawa air dari laut Cina Selatan. Selama masih terjadi Monsun, kemungkinan besar akan terjadi hujan lagi," jelasnya.
Untuk di Kota Samarinda sendiri, Faisal mengatakan bahwa prediksi hujan yang turun berpengaruh terhadap faktor lokal. Semisal, Samarinda kota dan Samarinda Utara ada perbedaan hujan. Seperti hujan yang turun cukup deras, namun di daerah lain mengalami hujan ringan. Dalam artian, terjadinya ketidakmerataan turunnya hujan kemungkinannya cukup besar terjadi.
Penulis: Reporter Magang
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima05 Mar 2020