BNNP Kaltim Sebut Peredaran Sabu Masih Mendominasi di 2020

968kpfm, Samarinda - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim melaporkan hasil pengungkapan kasus selama periode tahun 2020. Kegiatan konferensi pers berlangsung di Kantor BNNP Kaltim, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Selasa (29/12/2020).

Kabid Pemberantasan BNNP Kaltim, Kombes Pol Djoko Purnomo mengatakan, pihaknya berhasil melakukan pengungkapan peredaran narkotika sebanyak 52 LKN dengan total keseluruhan 68 berkas perkara.

"Jadi ini gabungan antara kami (BNNP Kaltim) serta BNN kota di Kaltim. Tercatat, 48 perkara sudah masuk tahap pelimpahan (P21), sementara 20 perkara lainnya masih dalam proses," kata Djoko, Selasa (29/12).

Berdasarkan penindakan sepanjang tahun 2020, kata Djoko, pihaknya mendapati bahwa narkotika jenis sabu-sabu masih mendominasi peredaran di Kaltim. Total sekitar 6,7 Kg sabu-sabu berhasil diamankan BNNP Kaltim. Disusul pil ekstasi sebanyak 2.146,5 butir, ganja 2,1 Kg, serta canabinoid (ganja sintetis) 40,45 gram.

"Dari ungkapan ini, terlihat bahwa untuk narkotika jenis sabu-sabu paling banyak beredar di Kaltim. Ini terjadi karena harganya yang lebih terjangkau dari narkoba jenis lain," ucap Djoko.

Djoko menjelaskan, mayoritas sindikat narkotika yang berhasil pihaknya ungkap merupakan orang-orang yang berusia diatas 30 tahun dengan jumlah 21 orang. Kemudian disusul orang-orang di usia 20-29 tahun sebanyak 18 kasus dan 1 kasus yang masih berusia 16-19 tahun.

"Berdasarkan data, bisa dilihat bahwa rata-rata para pengedar narkotika berada di rentang usia 30 tahun keatas. Tapi tentu berbeda dengan data kepolisian, karena kami menyasar sindikat atau jaringan narkoba, bukan pengguna," imbuhnya.

Lebih lanjut, Djoko mengharapkan peran masyarakat dalam menekan penyalahgunaan dan peredaran narkotika di wilayah Kaltim. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi, serta membentuk relawan dan penggiat anti narkoba di lingkungan masyarakat untuk melakukan deteksi dini.

Penulis: Fajar

Editor: Maul