KPFM SAMARINDA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mendeteksi potensi gempa di lokasi ibu kota negara baru (IKN), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Demikian yang disampaikan Kepala BNPB, Doni Monardo saat menyambangi Bumi Etam, Rabu (22/1/2020).
Menurut Doni, kekuatan gempa berukuran kecil bisa terjadi di Kaltim. Dia bersama tim pun sedang mendalami kemungkinan itu.
"Ada potensi gempa. Tapi di bawah 5 skala ritcher. Dibutuhkan kerja sama dengan beberapa pihak dari berbagai bidang untuk mendapat data bersumber periset dan peneliti, kiranya apa ancaman bencana terhadap IKN. Jadi mitigasi bisa terlaksana cepat," kata Doni saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Rabu (22/1).
Tugas resmi BNPB dari pemerintah pusat, ujar Doni, adalah melakukan kajian risiko bencana di kawasan calon IKN. Dikatakannya, sejauh ini Pulau Kalimantan daerah paling aman di Indoneseia dari bencana gempa.
"Walaupun ada, tetapi relatif kecil. Semua ini akan diketahui melalui kajian lebih dalam dari tim yang yang dibentuk BNPB," cetusnya.
Terkait musibah lain, seperti kebakaran hutan dan lahan di Kaltim, terjadi di luasan area yang cukup kecil. Doni berharap peristiwa itu dapat berkurang seiring Kaltim ditetapkan sebagai IKN.
"Kebakaran hutan dan lahan penyebabnya 99 persen adalah perilaku. Jadi perilaku dirubah dan mencarikan solusi agar masyarakat tidak membakar lahan. Saya yakin apabila bisa menjaga lingkungan, kebakaran lahan bisa dikurangi," pungkasnya.
Tiba di Kaltim, Doni menyempatkan meninjau wilayah terdampak banjir di Kecamatan Sambutan, Samarinda. Kemudian menghadiri Rapat Koordinasi bersama Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang. Sebelum menuju Jakarta, dia juga melaksanakan survei udara di IKN baru.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima23 Jan 2020