Pendengar KP (Samarinda) Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok menyambangi Kota Samarinda, pada 12-13 Juli 2019. Dalam lawatannya ke Kota Tepian, Ahok ditemani sang istri, Puput Nasiti Devi.
Pada Jumat, Ahok sempat mampir di Desa Budaya Pampang, Kecamatan Samarinda Utara, untuk menyapa warga Suku Dayak Kenyah yang tinggal di sana.
Keesokan harinya, Ahok didampingi sang istri menghadiri kegiatan dialog bersama warga Dayak Kalimantan Timur, di Ballroom Hotel Mesra Internasional, Jalan Pahalwan, Samarinda.
Pada kesempatan itu juga, Ahok diberi gelar kehormatan Suku Dayak, Asang Lalung, yang berarti muda, perkasa, dan pemberani. Sedangkan Puput, mendapat gelar kehormatan, Idang Bulan yang artinya cahaya purnama.
Proses penyematan gelar kehormatan disaksikan sejumlah tokoh masyarakat termasuk Ketua Umum Persatuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) sekaligus Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang.
Dalam sambutannya di hadapan masyarakat Dayak Kaltim, Ahok mengatakan, dirinya mendukung pemerintah memindahkan ibukota negara ke Provinsi Kalimantan Timur. Sejumlah infrastruktur di Benua Etam yang memadai dan kondisi sosial masyarakat dinilai layak sebagai ibukota.
"Saya ke sini bukan dari utusan Pak Jokowi (Presiden Republik Indonesia), nanti pada salah paham. Kalau saya menentukan provinsi mana yang cocok jadi ibukota baru, ya, saya pilih Kaltim," ucap Ahok, Sabtu (13/6/2019).
Di sesi dialog, Ahok menjawab pertanyaan masyarakat Kaltim seputar penyerobotan lahan dalam aktivitas penambangan batu bara dan kiat-kiat pemindahan warga yang menetap di bantaran sungai.
Dokumentasi: Kpfm Samarinda/Maulani Al Amin
Penulis: Maul
Editor: *
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima15 Jul 2019