968kpfm, Samarinda - Percepatan vaksinasi covid-19 di Kaltim disebut melambat. Padahal penyuntikan vaksin merupakan salah satu langkah untuk menekan penyebaran virus corona.
Dari total 2,8 juta atau 70 persen dari total penduduk Kaltim, vaksinasi baru 18,37 persen atau 527.955 orang untuk dosis pertama. Sementara dosis kedua, baru 344.079 orang atau 11,97 persen.
Asisten I Sekretariat Pemprov Kaltim bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Jauhar Efendi menerangkan, pemerintah daerah tidak memiliki wewenang untuk mengatur kuota vaksin.
Jauhar melanjutkan, pemerintah pusat menyampaikan pada Agustus 2021 ini tersedia vaksin sekitar 70 juta dosis untuk kebutuhan vaksinasi nasional. Dia berharap, itu bisa memenuhi minimnya stok vaksin di Kaltim.
Menurut Jauhar, antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksin cukup besar. Namun di daerah justru terkendala ketersediaan vaksin.
"Bahkan, tempo hari di Samarinda, ada hoaks kegiatan vaksinasi di GOR Sempaja. Warga berbondong-bondong datang, tapi ternyata tidak ada (giat vaksinasi)," kata Jauhar kepada KPFM.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Padilah Mante Runa menyebutkan, angka konfirmasi melonjak karena tracing dan testing selama PPKM meningkat.
Salah satu penyebabnya adalah cakupan vaksinasi yang rendah di Kaltim. Sementara vaksinasi merupakan langkah memperkuat imun tubuh.
"Kan, ada dua cara orang itu terhindar dari covid-19. Pertama adalah prokes (protokol kesehatan), itu harga mati. Kemudian tubuh kita ini di-imun dengan vaksin supaya kekebalan tubuh meningkat," terangnya.
Penulis: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima13 Aug 2021