968kpfm, Samarinda - Keberadaan lahan gambut menjadi atensi dari stakeholder di Benua Etam dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Bahkan, Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim sudah mulai memetakan lokasi lahan gambut yang ada di Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Timur (Kutim) dan Berau.
Kepala Dishut Kaltim, Joko Istanto menerangkan, meski sudah mulai memetakan lahan gambut di tiga kabupaten tersebut, pihaknya menilai bahwa lahan gambut di Kaltim memiliki perbedaan dengan yang ada di Sumatera.
"Makanya di sini (Kaltim) jarang terjadi kebakaran di lahan gambut. Karena lahan-lahan di wilayah kita ini masih banyak airnya," sebut Joko, Jumat (23/6).
Walaupun begitu, ujar Joko, Dishut Kaltim tetap terus melakukan monitoring dan patroli pengamanan yang tidak hanya ditempatkan di lahan gambut, melainkan di berbagai area hutan di Benua Etam. Tak sendiri, Joko turut melibatkan 20 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang tersebar di 10 kabupaten dan kota dalam memantau karhutla.
Joko menuturkan, selama ini peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Kaltim mayoritas terjadi di area lahan pertanian milik masyarakat. Tidak jarang karhutla terjadi karena adanya pembukaan lahan yang disengaja dan masyarakat yang membuang puntung rokok di area hutan yang mudah terbakar.
"Biasanya karhutla itu memang terjadi di lahan masyarakat. Kalau hutan industri jarang, karena perusahaan sangat ketat dijaga," ungkap Joko.
Lebih lanjut, apabila masyarakat mendapati kejadian karhutla di Kaltim, Joko menyampaikan bahwa masyarakat dapat melapor ke Polsek, Koramil, atau KPH yang ada di wilayahnya. Mereka juga bisa melaporkannya menggunakan aplikasi ASAP digital garapan Polda Kaltim, maupun Sipongi milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Sekarang kan sudah terpadu dan terintegrasi. Jadi masyarakat silahkan lapor kemana saja agar kita segera menindaklanjutinya," pungkasnya.
Penulis: Fajar
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima26 Jun 2023