Cegah Penyebaran Covid-19, Rutan Dan Lapas Tiadakan Kunjungan Untuk Sementara

KPFM SAMARINDA - Sebagai upaya antisipasi akibat merebaknya wabah corona di Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia akan meniadakan layanan kunjungan untuk sementara kepada warga binaan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Kemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Kaltim, Marselina Budiningsih, saat dihubungi melalui sambungan telepon. Menurutnya, langkah tersebut diambil guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang sudah menjangkiti sekitar 309 warga Indonesia.

"Kami instruksikan kepada setiap Rutan (Rumah Tahanan Negara) dan Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu," ucap Marselina, Kamis (19/3) siang.

Marselina menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Rutan dan Lapas untuk mensosialisasikan kebijakan tersebut, mulai tanggal 16-18 Maret 2020 kepada seluruh warga binaan, petugas, keluarga yang berkunjung, serta mitra yang bekerjasama.

Kemudian, lanjut Marselina, mulai tanggal 20 Maret 2020 pihaknya akan meniadakan kunjungan untuk sementara kepada warga binaan. Kebijakan ini sangat penting, mengingat bahaya yang ditimbulkan jika salah satu warga binaan terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

"Warga binaan ini kan terisolir di satu tempat, dimana ruang geraknya terbatas dan kapasitas yang sudah berlebih. Otomatis, jika satu orang saja terinfeksi, maka mereka rentan sekali tertular," ujarnya.

Lebih lanjut, Marselina menginstruksikan kepada seluruh Lapas dan Rutan untuk menyediakan hand sanitizer, dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungannya.

"Kami juga akan membentuk tim untuk melihat apakah di setiap Rutan atau Lapas sudah menyediakan peralatan tersebut," ungkapnya.

Beberapa awak media menyempatkan diri untuk memantau kondisi Rutan dan Lapas yang ada di Samarinda, salah satunya yakni Rutan Kelas II A Samarinda yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.

Tampak situasinya masih berjalan normal, dan kunjungan kepada warga binaan tetap berlangsung. Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas II A Samarinda, Rakhmat Hidayat mengatakan, pihaknya masih menyediakan layanan kunjungan kepada warga binaan sampai Sabtu (21/3) nanti.

"Meskipun masih melayani kunjungan, tapi kami melakukan pembatasan. Jadi satu warga binaan hanya boleh dibesuk oleh satu orang saja. Anak kecil juga sudah kami larang untuk masuk," kata Rakhmad, Kamis (19/3) siang.

Mulai Senin (23/3) nanti, Rutan Kelas II A Samarinda mulai meniadakan kunjungan kepada warga binaan untuk sementara, sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sebagai gantinya, ujar Rakhmad, pihaknya menyediakan layanan besuk melalui video call.

"Jadi layanan ini sama seperti kunjungan biasa. Setidaknya selama wabah ini terjadi, hak-hak warga binaan untuk bertemu keluarga tetap kami jalankan," paparnya.

Sekedar informasi, layanan berkunjung bagi keluarga warga binaan di Rutan Kelas II A Samarinda biasanya dilakukan pada Senin, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Untuk hari Senin dan Rabu, layanan besuk hanya tersedia khusus tahanan. Sementara itu, pada hari Kamis dan Sabtu khusus Narapidana.

"Per hari biasanya terdapat 160 nomor kunjungan. Itu terbagi dalam dua shift, yakni pagi dan siang," terang Rakhmad.

Agar layanan kunjungan melalui video call bisa berjalan lancar, lanjut Rakhmad, pihaknya akan menyediakan 3-4 komputer. Tentunya, waktu untuk video call hanya terbatas, dimana pihak Rutan menyediakan waktu 10 menit per orangnya.

"Besok (Jumat) akan kami informasikan kepada keluarga warga binaan, jadi mereka bisa mencatat nomor layanannya," sahutnya.

Untuk sementara, selama kebijakan ini belum berlaku, pihak Rutan Kelas II A Samarinda dibantu dengan beberapa warga binaan, akan melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri di ruangan kunjungan.

"Kami lakukan secara mandiri dulu untuk sementara sebagai langkah antisipasi," pungkasnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul