Main Image
Benua Etam
Benua Etam | 11 Jun 2020

Cegah Perdagangan Satwa Langka, Gakkum LHK Kalimantan Gencar Sosialisasi

968kpfm, Samarinda - Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan terus menelusuri jejak para pemasok satwa liar yang dilindungi, guna memutus aktivitas perdagangan ilegal hewan eksotis di Benua Etam.

Diketahui, Balai Gakkum LHK Wilayah Kalimantan, BKSDA Kaltim dan Satreskrim Polresta Samarinda berhasil mengungkap dua kasus perdagangan satwa dilindungi yakni, 167 Burung Cucak Hijau, lima ekor Burung Enggang atau Julang Jambul Hitam, serta satu Burung Elang Ikan Kepala Kelabu.

Kepala Seksi Wilayah II Samarinda Balai Gakkum KLHK Kalimantan, Annur Rahim menerangkan, pihaknya tentu akan memburu para pemasok ini, tetapi tidak semua dari mereka bisa dijerat sanksi hukum.

"Jika memang terindikasi ada masyarakat yang memasoknya, kami tentu akan memaksimalkan upaya pencegahan, karena kemungkinan ada faktor ketidaktahuan," ucap Annur, Kamis (11/6).

"Berbeda halnya jika ada oknum yang bermain. Tentu mereka akan kami proses hukum," katanya.

Sebagai upaya pencegahan perdagangan satwa dilindungi, Annur Rahim beserta jajarannya mulai gencar memberikan pemahaman kepada masyarakat lokal, utamanya di wilayah yang menjadi habitat alami hewan endemik Kalimantan.

"Kami juga menggandeng BKSDA Kaltim untuk gencar melakukan sosialisai terhadap masyarakat, agar tidak memburu dan memperdagangkan hewan yang dilindungi," terangnya.

Tidak hanya mengincar para pemasok dan pelaku perdagangan hewan dilindungi, Balai Gakkum LHK Kalimantan juga mencari para konsumen mereka. Tidak tanggung tanggung, jika mereka terbukti sebagai pengepul maka hukuman berat siap menantinya.

"Tujuan kami ingin memutus peredarannya. Jika di hulu tidak selesai, maka ekosistem dan keanekaragaman hayati akan terancam," jelasnya.

Sejauh ini, kata Annur, hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa penjual burung enggang, elang dan cucak hijau ini masih memasarkan dagangannya untuk wilayah lokal saja, khususnya Samarinda. Perihal perdagangan internasional, pihaknya belum menemukan bukti yang mengarah kesana.

"Kami masih mendalami semua dugaannya. Karena pengungkapan kasus ini pasti membutuhkan waktu yang tidak sebentar," tutupnya.

Penulis: Fajar

Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵