Main Image
Kota Tepian
Kota Tepian | 17 Aug 2021

Cerita Veteran Perang Asal Samarinda: Setiap Hari Beradu Senjata

968kpfm, Samarinda - Seotoyo (79) ditemui KPFM pada Senin (16/8) sore. Ada berbagai jenis lencana menyangkut pada kemeja cokelat yang dikenakannya. Baret warna kuning di kepalanya membuat penampilannya semakin lengkap.

Soetoyo adalah veteran. Dia turut berjuang dalam Operasi Dwikora tahun 1963. Ketika itu dia tergabung dalam Satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Batalyon 609.

Operasi Dwikora merupakan salah satu operasi TNI ketika konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada periode 1963-1966.

Operasi itu, lebih akrab di telinga masyarakat Indonesia dengan sebutan "Ganyang Malaysia". Peristiwa ini melibatkan Indonesia melawan Federasi Malaysia, yang dibantu tentara Inggris dan Australia.

Soetoyo masih ingat sengitnya pertempuran itu. Dia dan anggota yang lain menjaga di wilayah perbatasan. Mulai dari Long Bawan, Long Pahangai, sampai kawasan Malinau.

"Karena kita bersebelahan dengan markas Australia dan Inggris, ya setiap hari kami selalu beradu senjata. Biasanya dulu pakai mortir dan pistol saja," kenang pria kelahiran 1942 itu, Senin (16/8).


Bahagia karena perang telah usai

Cerita-Veteran-Perang-Asal-Samarinda-Setiap-Hari-Beradu-Senjata-2-3

Usai konfrontasi Indonesia dan Malaysia, yang berlangsung selama 3 tahun, Soetoyo kembali mengabdi sebagai Polisi Militer di Samarinda. Pangkat terakhir yang ia sandang sebelum masuk masa pensiun adalah Kopral Satu.

Dalam perjalanan kariernya, Soetoyo mengaku pernah ditawari menjadi pengawal presiden. Namun ajakan itu dia tolak. Dia lebih memilih hidup bersama enam anaknya di Samarinda.

Soetoyo masih menceritakan kisah pertempuran yang diikutinya kepada anak-anaknya.

Dia juga bahagia Indonesia sudah merdeka. Bahkan di usia kemerdekaan yang sudah mencapai 76 tahun ini, Soetoyo menilai bahwa rakyat Indonesia tak perlu lagi berperang.

"Kalau sudah veteran seperti saya tapi masih angkat senjata artinya kan belum merdeka. Merdeka sekarang ini saya merasa sudah cukup puas. Saya beruntung melihat banyak perubahan dari bangsa ini," ucap Soetoyo.

"Tapi itu bagi saya. Mungkin bagi generasi muda hal ini belum cukup. Tapi bagi saya, dulu kita tidak punya tempat tinggal sekarang punya. Dulu kalau mandi harus ke sungai, sekarang sudah ada kamar mandi," sambungnya.

Hanya saja, sebut Soetoyo, ada beberapa hal yang harus dilengkapi para penerus bangsa untuk menggapai apa yang dicita-citakan oleh para pejuang dahulu, yakni bagaimana caranya membuat Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur.

Bahkan dirinya menilai bahwa pemerintah masih kurang peduli terhadap veteran. Baik veteran dalam kategori pejuang kemerdekaan ataupun pembela kemerdekaan. Masih banyak diantara mereka (veteran) yang belum memiliki rumah dan hidupnya sejahtera.

"Memang susah jadi veteran ini. Kami berjuang tanpa pamrih, tidak boleh pandang bulu dan membedakan suatu golongan. Intinya kami berjuang mengorbankan nyawa hanya untuk kehidupan rakyat," tuturnya.


Perang lawan pandemi beda dengan lawan penjajah

Kini, 76 tahun sudah Indonesia merdeka. Musuh yang dihadapi negara ini bukan lagi penjajah. Melainkan sebuah virus yang tak terlihat bernama covid-19.

"Kalau perang melawan penjajah itu musuhnya nyata dan terlihat. Tetapi saat ini musuh kita tidak kasat mata dan sulit untuk dideteksi. Terlebih, korban jiwanya jauh lebih banyak dibanding saat dulu kami berperang," kata ketua Veteran Samarinda itu.

Soetoyo menyebut, rakyat tidak perlu lagi angkat senjata melawan musuh. Melainkan cukup dengan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.

Lebih lanjut, Soetoyo juga berpesan kepada tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang sebagai benteng terakhir untuk bekerja tanpa pamrih dalam menjalankan tugasnya.

"Mereka (nakes) ini pejuang di masa kini. Oleh karena itu, bekerjalah tanpa pamrih kepada rakyat demi kemaslahatan bersama. Jangan saat dikasih uang baru mau kerja," tandasnya.

Penulis: Fajar
Editor: Maul

Share This Post
More News

Tap anywhere to start radio 96.8KPFM 🎵