968kpfm, Samarinda - Fase remaja merupakan salah satu fase usia paling dinamis. Pada masa ini, seorang manusia dalam perjalanan membentuk jati diri. Kendati demikian, masih banyak orang tua yang merasa kesulitan memahami remaja.
Untuk itu BKKBN Provinsi Kaltim menggelar Workshop Parenting 1001 Cara Bicara Orang tua dan anak Remaja kepada kader BKR dan Pembina BKR se-Kalimantan Timur pada Senin (23/5) di Hotel Harris, sehingga meningkatkan kemampuan pengelola BKR dalam memfasilitasi keluarga melakukan komunikasi efektif orangtua dengan remaja dalam pendampingan masa perkembangan remaja dan penguatan karakter remaja.
Bina Keluarga Remaja (BKR) merupakan salah satu program aktivasi BKKBN di akar rumput yang ditujukan mencapai keluarga yang sejahtera dan harmonis antara orang tua dan anak remajanya. BKR membantu orang tua yang memiliki anak remaja untuk membangun jembatan antara perbedaan generasi agar orang tua dapat semakin dekat dengan anak remajanya.
Koordinator Pengembangan Program Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI, Asep Sopari hadir sebagai narasumber dalam workshop parenting ini. Asep menuturkan bahwa workshop parenting sangat penting untuk menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia, yakni para remaja.
"Ini adalah kegiatan prioritas BKKBN dan ini penting untuk dilakukan karena banyak hal yang terjadi pada remaja kita berawal dari keluarga. Orang tua yang punya anak remaja harus memiliki pengetahuan, keterampilan dalam hal pengasuhan dan pendampingan tumbuh kembang anak usia remajanya supaya relasi antara orang tua dan remajanya serta orang yang ada di rumah berjalan dengan baik dan itu penting untuk meminimalisir hal-hal yang terjadi pada remaja ketika mereka di luar rumah seperti narkoba dan seks bebas," tutur Asep.
Tren remaja yang kini lebih percaya dan lebih nyaman curhat kepada teman dan media sosial membuat kekhawatiran tersendiri bagi BKKBN.
Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Siti Maya Sari berharap workshop ini bisa menghasilkan hasil yang optimal.
"Diharapkan keluarga mampu berkomunikasi dengan anak remaja mereka sesuai dengan perkembangan zaman. Karena masa remaja adalah masa penting, pertama remaja sebagai calon penduduk usia produktif, calon aktor pembangunan yang berkualitas. Kedua, sebagai calon pasangan yang akan membangun keluarga berkualitas. Ketiga sebagai calon orang tua yang akan melahirkan SDM yang juga harus berkualitas. Oleh karena itu BKKBN melalui pembinaan Ketahanan Remaja, ingin memastikan remaja-remaja di Indonesia mampu menyiapkan diri agar memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja, yaitu mempraktekkan hidup sehat, melanjutkan pendidikan, memulai mencari/menciptakan lapangan pekerjaan, menjadi anggota masyarakat yang baik, memulai kehidupan berkeluarga," tutup Maya.
Penulis: Tri
Editor: Maul
Benua Etam
Terima Silaturahmi Masyarakat Umum, Gubernur Kaltim Berikan Santunan Kepada 1.000 Penerima27 May 2022